Search This Blog

Showing posts with label Eduacation. Show all posts
Showing posts with label Eduacation. Show all posts

Friday, March 24, 2023

Penerimaan Diri & Toxic Positivity

 

Kata "Bahagia" dan bagaimana cara mengekspresikannya terdengar spele dalam kehidupan sehari-hari. Tapi tahukan Anda, menurut Martin Seligman mantan presiden American Physicological Assosiaction mengungkapkan bahwa sebenarnya penelitian tentang kebahagiaan dalam pyschologi sangat sedikit. 

Diera generasi Z kata "Self acceptence" menjadi lebih sering dikenal seiring dengan banyaknya isu-isu kesehatan mental yang dialami, Akhirnya muncul suatu domain tentang well being, Dengan menegakkan isu-isu seperti stop insecurity, being alpha, yang pada akhirnya berujung terhadap " Toxic Positivity" Sebenarnya, apasih penerimaan diri tersebut? dan kenapa kita harus memahaminya? serta apa itu toxic positivity dan kaitannya dalam penerimaan diri? Simak ulasan berikut ini 

Baca Juga : Peer Pressure

Pengertian Toxic Positivity

Toxic Positivity adalah perasaan disfungsional yang tidak mengakui perasaan negatif. Artinya, seorang dengan toxic positivity selalu memandang hal dengan pemikiran yang positif meski terkadang hal tersebut sudah jelas merupakan hal yang negatif.

Hal ini sering juga dikaitkan dengan seseorang yang selalu menerima apapun yang terjadi. Meski demikian hal ini terdengar baik. Namun terkadang menjadi dorongan bagi seseorang untuk selalu menerima segala hal. Sehingga membuat orang dapat berlaku mengikuti stimulus yang negatif.



Sensitivitas slogan dalam toxic positivity

Dalam menjalankan hidup yang kian hari makin banyak tantangannya. Terkadang pilihan terbaik adalah tetap berfikir tenang dan menjalankannya dengan penuh keyakinan. Sampai ada yang mengatakan fikiran positif akan mendatangkan hal yang positif, Tetap semangat dan jangan takut gagal, dan ketika dihadapkan dengan orang yang berbuat salah pemikiran kita tetap mengambil sisi baik dari hal tersebut.

Slogan-slogan seperti ini dalam artian tertentu justru dapat memicu sikap toxic positvity yang justru akan menambah pemicu stress yang berkali-kali lipat karena proses memendam emosional yang berkepanjangan. Ketika frustasi dalam jangka panjang tanpa adanya alternatif penyelesaian justu positivity bukannya menjadi hal yang baik namun menyulitkan penyelesaian.

Tanpa kita sadari, hal ini sepertinya sangat sering kita alami sehari-hari. Dalam hal ini tidak selamanya penerimaan diri dapat menjadi alternatif pilihan. Karena pada dasarnya individu berhak mengeksperikan rasa kecewa dan sedihnya . Dalam suatu studi dijelaskan bahwa orang yang memendam emosional berbahaya dalam fungsi kekebalan tubuh. 

" Decreased immune system function. depressed emotions can also affect mental health conditions, such as stress, anxiety, and depression.

Oleh sebab itu, tidak masalah jika mengeluarkan emosional namun tentunya dengan hal yang tidak berlebihan. Penerimaan diri memang suatu hal yang penting dan harus dimiliki oleh semua orang. Namun, harus selalu diingat bahwa ada naluri lain yang harus dipenuhi hasratnya sehingga kita bisa menyeimbangkan perasaan positif dan negatif dalam diri. atau secara sederhana tidak harus selalu berpura-pura ☺


Thanks for recommending & visiting !

More blogspot inspo : Sharing Session

Thursday, February 16, 2023

Peer Pressure



Hai Semuanya... ! It's been a long time....

Ini adalah blog pertamaku ditahun 2023 . Sedikit lama untuk memilih tulisan mana yang layak untuk dipublikasi mana yang tidak. Apakah setelah vakum cukup lama "iam not doing anything? jawabannya tidak. Justru terlalu banyak hal yang dikerjakan sampai lupa buat sharing ke semua pembaca. Mengenai hal tersebut aku pribadi minta maaf terutama buat semua pelanggan yang sudah menunggu tulisan random ini ☺

Melihat dari judulnya menurut aku satu tahun berlalu sangat cocok dirangkum dalam tulisan singkat dengan satu topik mengenai "Peer Pressure" Karna apapun yang terjadi belakangan ini bisa kita bahas secara singkat hari ini dan semoga ada hal baik yang bisa teman-teman pelajari. Therefore, without further ado let's start with " What peer pressure is"


Apa Itu Peer Pressure?


Mungkin sudah banyak teman-teman yang sudah pernah dengar atau baca apasih peer pressure itu?. Atau sedang mengalami peer pressure itu sendiri, sehingga perlu untuk membaca dan melihat seperti apa peer pressure orang lain dan gimana cara mereka menghandle peer pressurenya. 

Disalah satu webinar yang ditaja oleh Empowering Youth and Family Program, yang bertema "Peer Pressure" Dr. Maru Gonzalez mengatakan bahwa peer pressure sendiri adalah " Being pushed to make a right or wrong decision by one's peers" 

Atau secara singkat suatu perasaan emosional dimana kita mendapat tekanan dari orang-orang sekitar untuk melakukan sesuatu agar diterima dan dihargai didalam kelompok sosial. Sebenarnya, hal ini bisa berdampak positif namun bisa juga berdampak negatif baik secara mentally/ fisik jika tidak adanya keseimbangan antara menjadi diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan kelompok sosial.


Baca Juga : Tentang Para Pemikir


Kenapa Orang Bisa Terjebak Peer Pressure?


Sebelum masuk ke konteks, Beberapa waktu yang lalu ada kata-kata dari Najwa Zebian yang cuman 7 kata tapi kalau difikirin maksudnya bisa luas banget. disalah satu bukunya Najwa pernah bilang tentang
 " Never Apologize for Being Your Authentic Self" Terdengar biasa saja untuk satu kalimat motivasi bukan?

Tapi pada prakteknya sekarang terkadang kita sangat-sangat tertekan untuk sekedar authentic. Walhasil, disetiap kesempatan kita cuman disibukan untuk ngebentuk personal branding yang kalau difikir-fikir kita bukan fokus ngebentuk personal branding karna 'diri' tapi lebih kepada personal branding yang dibutuhkan masyarakat atau dilingkungan dimana kita tuju. Yang lucunya kita terkadang marah kepada diri sendiri karna tidak bisa memenuhi ekspektasi orang lain yang sebenarnya bukan tanggung jawab kita untuk itu.

Mungkin terdengar naif kalau zaman sekarang tidak ada yang memakai bentuk upaya agar diterima dengan tidak menyampul diri dengan sebaik-baiknya tanpa adanya extra not realself. Karna kalau mau dihargai disuatu zaman, Ya pada akhirnya kita harus ngikutin zaman.


Baca Juga : Personal Branding


Oke, kita lanjut ke fokus peer pressure yang konteks nya sudah sampai dititik bahaya untuk kesehatan mental bahkan fisik. Pada dasarnya peer pressure ini dibagi menjadi tiga tipe yaitu :

1. Positive (Perubahan yang baik)
2. Negative (Merugikan diri sendiri dan orang lain )
3. Direct (Perubahan yang dicari secara langsung )

Kalau pengen lebih tau penjelasan ketiga nya secara rinci teman- teman bisa searching ya..

Peer Pressure yang negatif ini yang banyak menjadi permasalahan bagi orang-orang sekarang.  Bisa kita lihat dari streotype orang-orang yang memandang generasi sekarang baperan, ga konsisten, gabisa underpressure, etc.. Sebenarnya, tidak bisa disalahkan sepenuhnya oleh generasi atas. Karna pada dasarnya zaman dan segala tuntutannya mengharuskan hal tersebut. Itulah kenapa semakin hari muncullah lingkungan yang toxic, mental-mental people pleasser , dan banyak lagi. Toh, dari awal cara manusia sekarang mencapai nya "Tidak lagi authentic ". Disaat tujuannya tidak tercapai banyak orang yang depresi bahkan sampai menyakiti dirinya sendiri.


How To Handle 

Ada banyak cara untuk menghandle diri sendiri untuk stop being perfect, stop menuhin ekpestasi orang lain akan diri. Tapi dalam hal ini aku pribadi memakai sistem yang namanya " Free Imaginary Cage" Dimana stop kasih imajinasi kalau misal nya aku seperti  X maka mungkin aku akan diperlakukan se istimewa X . Nah, The point is awal mula peer pressure itu terkadang dimulai dari diri kita sendiri. Jadi tolong keluar , stop ngasih effort kediri yang posisinya kita masih didalam " Imaginary Cage " Hanya karna sebuah validasi.

Tergantung diposisi apa kamu, dilingkungan pertemanan ? Ya berarti memang lingkungan kita yang salah karna lingkungan yang established justru dimulai dari kita yang beragam. Disaat mereka menilai kamu tidak kompeten dengan mereka, Maka kamu yang harus memikirkan ulang siapa yang sebenarnya bermasalah. Diri sendiri atau lingkungan? karena seharusnya mereka yang butuh banyak ilmu justru akan cenderung menerima perbedaan karena lingkungan seperti itu butuh banyak passion yang berbeda-beda. Oh, kita peer pressure dilingkungan pekerjaan? Ambil sistem orang Amerika , Lingkungan kerja cukup untuk datang- kerja - ambil gaji - pulang. Bukan tanggung jawab kita untuk menuhin ekpestasi senior atau lain sebagainya sekedar bisa eksis dilingkungan mereka. stop being people pleasser. Karna sesederhana orang tau value kita, kalau pada dasarnya dia respect ya di akan respect. 

Self Accaptence adalah hal inti dari semua ini. Balik lagi seperti yang tadi gimana mau nerima kalau apa-apa kita berusaha nyampul kepribadian? Terkadang memang tidak ada salah nya untuk menjadi peer pressure tapi dalam tipe yang positif demi perubahan yang baik dan menguntungkan. Tapi jika didesak keadaan untuk mencapai tujuan kita cuman bisa milih mau memakai metode perjalanan dengan pesawat yang cepat tapi kita cuman butuh instant aja tanpa melihat sekitar atau memakai kereta yang lebih pelan dengan tujuan yang sama tapi benefitnya pemandangan baru, pepohonan baru, dan lingkungan baru yang bisa kita lihat diperjalanan . Tujuannya sama biar sampai ketujuan dengan alternatif berbeda.

Begitupun dengan kita dan masyarakat jalan yang ditempuh masing-masing orang ya berbeda. Pertanyaanya "sama-sama sampai kah?" yaaa, sama. Intinya, kita tidak bisa langsung menggunakan roket. Bisa jadi justru kebablasan. Karna sesuatu yang berlebihan pada akhirnya tidak baik bukan? Not Everything has to be now, dan kalau tidak terealisasikan ini semua tentang belajar "Penerimaan.."


Semangat ❤

More Blog : Sharing Session
Image by    : Putrisabila.cover



ib : on tag

#PeerPressure



 

Saturday, June 25, 2022

Mengapa Paham Kesehatan Mental Itu Penting?


PENTINGNYA PAHAM KESEHATAN MENTAL


    Kesehatan mental adalah salah satu hal yang menjadi pokok persoalan baru dan menjadi isu yang cukup populer akhir-akhir ini. Permasalahan ini menjadi hal yang dialami tak peduli batas umur, karna siapapun bisa mengalami hal tersebut. Kesehatan mental paling banyak dihadapi oleh para golongan muda terutama remaja yang baru mencari jati diri. Dan seiring dengan berkembangnya istilah-istilah seperti insecure, compare terhadap orang lain, dan lain-lain. Istilah kesehatan mental juga banyak dizaman sekarang mulai dari anxiety, depresi, skizofrenia, dan masih banyak lagi bahkan hal ini juga yang menimbulkan tingginya angka bunuh diri dimasyarakat. 

    Hal lain yang juga menjadi permasalahan adalah ketika banyaknya orang yang mendiagnosa dirinya sendiri dan ikut memakai obat-obat bagi para penderita. Hal ini tentu menjadi permasalahan baru dimasyarakat dan kekhawatiran sosial pisikis yang tentunya menjadi tanggung jawab semua orang. Lantas apasih kesehatan mental itu? Dan kenapa kita harus sama-sama peduli tentang kesehatan mental? Berikut ulasannya.


Pengertian Kesehatan Mental

    Kesehatan mental sejatinya adalah ketika individu merasa sejahtera, senang, dan kondisi watak seseorang didalam keadaaan damai atau stabil. Atau singkatnya ketika emosional seseorang berada dalam kondisi yang tidak stress dan terguncang.

    Orang akan mengalami kerusakan mental ketika emosionalnya cenderung murung atau sedih serta merasa tidak damai dengan lingkungan sekitarnya. Merasa sendiri, murung, dan untuk tahap yang lebih serius hilangnya kesadaran dan mengalami depresi.

 Baca Juga : Tentang Para Pemikir #curhat1

Jenis-Jenis Dari Gangguan Mental

Jenis-jenis dari gangguan mental sendiri ada banyak. Bahkan jenisnya ada belasan namun ada beberapa jenis gangguan kesehatan mental yang paling banyak diidap dan sering menjadi isu-isu yang sering dibahas. Berikut diantaranya 

1.Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan salah satu jenis dari gangguan mental. Tanpa disadari banyak orang yang mengalami hal ini dan menganggap nya sebagai hal yang biasa saja. Padahal dalam keadaan yang cukup parah orang dengan gangguan kecemasan berlebihan dapat membahayakan kodisi psikis dan membutuhkan konseling. Penderita akan cenderung khawatir, gelisah, gugup, dan takut dengan sekelilingnya terutama ketika ada hal tertentu. Nah, hal tersebut pasti sangat merugikan bukan? Apalagi bagi para pembaca yang ingin upgrade diri tampil didepan umum.

2.Obessive Compulsive Disorder (OCD)

OCD adalah keadaan ketika seseorang memiliki pola prilaku yang kurang masuk akal atau fokus pada satu ketakutan tertentu. Contoh: ketika seseorang yang tidak bisa melihat barang tidak tertata beraturan. Mungkin kebanyakan orang mengira hal ini justru baik atau orang tersebut dinilai sebagai orang yang rapi. Padahal nyata nya seseorang dengan obsesi berlebihan seperti penyitas OCD merupakan gangguan mental yang perlu diperhatikan.

3.Gangguan Kepribadian

Kita pasti ingat dengan kasus aktris marshanda yang videonya cukup kontroversial disaat ia marah-marah terhadap orang-orang yang membully nya. Usut punya usut ternyata beliau menderita bipolar. Semenjak kasus tersebut mulai bermunculan para artis dan influencer yang mengaku mengalami hal yang sama. Akhirnya bipolar menjadi kata yang sering kita dengar ketika berbicara soal kesehatan mental atau istilah lain menyebutkan mereka adalah pemilik kepribadian ganda.

 

4. Skizofrenia

    Apakah benar Skizofrenia dalam gangguan mental sama dengan gila? Jawaban nya tidak. Stigma seperti ini adalah salah satu hal yang  harus sama-sama kita jauhi ketika mendengar orang dengan gangguan mental. Tidak semua gangguan mental adalah odgj karna kesehatan mental yang dimaksud lebih luas dari pada itu. Termasuk dalam kasus skizofrenia ini. Skizofrenia adalah kondisi dimana orang kesulitan berprilaku, berkonsentrasi, dan berfikir dengan baik.

    Orang dengan skizofrenia adalah orang yang perlu dukungan lebih dari sekitar karna pengidapnya sering dikecam sebagai orang aneh dilingkungan sekitar.Beberapa jenis gangguan mental diatas adalah beberapa dari banyak nya jenis kesehatan mental dimasyarakat. Namun umum nya yang sering terjadi dan banyak diidap oleh masyarakat adalah keempat hal diatas.

     Sampai saat ini ada banyak komunitas dan forum-forum maupun organisasi yang mendukung untuk peduli terhadap orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental.Bahkan sasarannya bukan hanya bagi para penyitas saja namun juga kepada orang-orang sekitar termasuk para pembaca agar bersama- sama membantu dan mendukung orang-orang dengan masalah kesehatan mental. Siapapun bisa berkontribusi didalam hal ini. Tidak peduli apa latar belakang kita atau apa titel kita semua orang sejatinya harus bisa ikut serta dan mengkampanyekan isu “ mental health “ ini. Lantas kenapa sih kita harus peduli dengan kesehatan mental ?

Baca Juga : Hidup Sebagi Sandwich Generation

Pentingnya Peduli Kesehatan Mental

Beberapa hal berikut adalah hal-hal yang perlu diingat agar kita peduli dan tidak memandang remeh soal kesehatan mental. Serta diharapkan mampu menggunakan platform yang ada untuk turut serta mengkampanyekan hal tersebut

1.Kesehatan Mental Cerminan Kesehatan Fisik

Ketika mengidap gangguan mental sudah pasti otomatis fisik akan mengalami hal yang sama. Contoh simple nya saja ketika mood anda terganggu pasti biasanya berimbas pada hal-hal lain seperti terhambatnya kegiatan sehari-hari bahkan bisa sakit karna tidak nafsu makan dan sakit kepala jika nangis seharian.

2. Gangguan Mental Mendatangkan Penyakit Lain

Ketika seseorang dengan anxiety yang cukup parah tak jarang pasien harus mendapatkan terapi dan obat-obatan pendukung dari psikiater. Biasanya jika obat yang diminum menjadi ketergantungan jika penyitas mengalami kambuh secara terus menerus atau istilahnya baru tenang ketika meminum obat.

3. Siapa Tau Anda Mengidapnya

Ada banyak orang yang merugikan dirinya sendiri karna menganggap kesehatan mental tidak begitu penting dan bahkan menganggapnya tahayul atau orang yang tidak dekat dengan tuhan (religius) contohnya: disaat orang curhat depresi, insecure, cemas, orang meng-stigma bahwa yang bersangkutan karna jauh dari tuhannya padahal kesehatan mental bisa disebabkan banyak faktor dan bisa jadi Anda merupakan penyitas jika tidak mempelajarinya dengan baik.

4. Menghargai Dan Peka Terhadap Penyitas

    Tidak ada orang yang mau hidup dengan mengalami sindrom tertentu. Termasuk bagi mereka yang mengalai masalah dalam kesehatan mentalnya. Ironisnya justru tak sedikit orang-orang yang justru mengolok-olok, menjauhi, dan tidak menghargai penyitas.

    Padahal dukungan dari orang-orang sekitar juga merupakan hal utama dari proses penyembuhan atau setidaknya meminimalisir ketakutan dari para penyitas. Dan tahukan Anda satu omongan kita yang membuat mereka menjadi kefikiran (overthingking) dapat membawa masalah yang tidak sekecil itu. Menangis, mengurung diri, minum obat dan semua hal lainnya akan menjadi hal yang harus mereka lalui.

5. Belajar Tentang Kesehatan Mental Itu Sendiri

Ketika kita peduli terhadap isu-isu yang ada dimasyarakat terutama masalah sosial dan pasti terjadi dilingkungan dan diri kita sendiri tentu akan mudah bagi kita berhati-hati dalam bertingkah laku. Hal yang sama juga terjadi ketika kita peduli akan kesehatan mental bagaimana cara menghadapi mereka, bagaimana agar kita tidak terjangkit, dan pastinya cara agar orang disekitar kita tidak mengalami nya.

Baca Juga : Minimalist Lifestyle

Beberapa hal diatas adalah sedikit tentang kesehatan mental yang dapat kita pelajari dan harus menjadi masalah kita bersama. Karna semua orang termasuk diri kita sendiri dapat terjangkit apalagi ketika kita hidup dilingkungan yang toxic, persaingan yang ketat, dan era insecuritas yang tinggi. Mau tidak mau hal-hal yang mengganggu kesehatan mental kita akan terus ada dan menghantui sekitar. Peduli tentang kesehatan mental, jauhi hal-hal yang membuat overthingking dan jangan lupa melakukan media detox.


Terimakasih sudah berkunjung, Yuk Komen cara menjaga kesehatan mental versi kamu ↓

Image : pin.me.com

 





Thursday, May 19, 2022

Hidup Sebagi Sandwich Generation

 




Hai, apa kabar semuanya? udah lama banget nih sejak terakhir blog tahun lalu keluar. Ga kerasa 2022 udah bulan Mai aja. Di Mai pasti diantara kita banyak yang ngelewatin struggle dalam hidup. Ada yang bulan ini happy atau sedih juga. Ditulisan kali ini gue gamau ngeluarin artikel formal kayak biasanya lagi pengen bahas yang santai-santai aja dan dengan yang bahasa santai juga. Because i have no idea tadinya buat bikin blog, Jadilah blog santai ini yang mungkin bisa bantu kalian sekedar buat survive.

Selama ngilang dan ga nulis lagi banyak hal yang gue hadapain yang pastinya gaakan gue spoiler disini tapi cara gue buat ngelewatin itu semua pasti bakal gue bahas dan gue himpun dalam bentuk pembahasan. yap sesuai dengan judul nya yuk, sama-sama kita bahas " Hidup sebagai generasi sandwich" yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan. 


 Sandwich Generation itu apa sih ?



Biar ga meleber kemana-kemana  kita bahas dulu deh pengertian dari generasi sandwich ini. Sandwich Generation ini pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy A Miler dalam paper nya yang berjudul " The sandwich generation : adulth children of aging " yang terbit pada tahun 1981. Generasi sandwich ini disebut sebagai generasi yang memikul tanggung jawab untuk mengasuh dan menanggung hidup orang tua mereka, anak mereka, bahkan keluarga tertentu disisa usia. Sederhananya ini disaat lu udah fresh graduate biasanya didalam tatanan sosial kita meski bantu orang-orang disekitar kita.

Didalam sosial life hal semacam itu tentu udah lumrah banget dan memang kewajiban kita sebagai anak. ataupun seorang kakak buat bantu adik-adiknya. Tapi fokus pembahasan kita adalah problem dari generasi sandwich itu sendiri ya. Jadi baca sampai habis !


We are the young generation with heavy stress


Menurut fakta yang dihimpun dalam digination.id Generasi sandwich menurut survey yang dilakukan di Amerika genarasi sandwich dengan tingkat umur 35- 45 tahun mengalami stress dalam menyeimbangkan perannya dan 40 % wanita dengan tingkat yang memasuki stress extrem. Nah, kita yang freshgraduate atau hidup dalam pencarian jati diri ini apakah merasakan hal yang sama?

Tak jarang banyak dari kita yang sekarang tengah stress karena keuangan dan beban mental. Bagi generasi sandwich yang sudah bekerja purna waktu sekalipun terkadang sulit mengatur keuangan mereka apalagi membaginya. Tapi disini gue lebih pengen bahas soal beban mental yang sering kita terima sih.

Pusing ga sih hidup dengan kehidupan sosial yang serba banyak tuntutan sosial dan tak jarang bikin kita mendahulukan kebahagiaan orang lain dulu baru diri kita sendiri. Makanya tak jarang kesehatan fisik dan mental menjadi momok utama bagi kita .


Lantas apa yang harus kita lakukan?


Gua personali bahkan tetap berada didalam lingkaran generasi sandwich itu. Karena memang kita harus tanggung jawab akan orang- orang disekitar kita setidaknya buat capable as human being. Terus apakah bahkan stop disana aja ? yang paling kerasa bagi gue adalah soal " beban mental itu sendiri" yap. Gue sempat drop parah dan badrest cukup lama. gue maksain diri gue buat terus sehat dan ngelakuin semua hal yang gue bisa buat orang-orang disekeliling gua tadinya gue mikir ya gue emang harus mikirin diri gue dulu tapi ya kebahagian gue pada saat itu adalah ngeliat orang disekeliling gue seneng sampai akhirnya gue sadar kalau yang gue lakuin selama ini itu salah gue ga pernah bener-bener mikirin diri gue sendiri. 

Ekspektasi orang akan gue dan ketergantungan orang akan gue kadang juga bikin stress itu sendiri. Dari cerita singkat itu kita bisa ngerasain berapa kali lipat beban bagi mereka yang stress soal finansial, mental, ekpektasi, tuntutan kerja, capek, dan lain-lain.  Disini gue cuman pengen kasih advince. Sebenarnya kita juga sama-sama bagian dari generasi sandwich itu dengan beban yang dipikul masing masing juga. Jadi stop deh kasih kritikan dan beban keorang lain baik dari segi yang sederhana contohnya tutur kata. 


Baca Juga : More Blogs

 

"Ada tiga konstanta dalam hidup yakni perubahan, pilihan dan prinsip -Stephen Covey-"

Blog ini emang singkat banget sekedar memperkenalkan atau sebagai pengantar buat temen-temen yang baru dengar dan asing akan pembahasan ditempat lain terlalu panjang dan menggunakan bahasa yang terlalu ilmiah. Nah buat yang paham dan ngerti yuk kasih komen, pengalaman, atau kesulitan apa yang kalian rasaiin selama hidup dilingkaran generasi sandwich itu sendiri. See you dipembahasan selanjutnya !


Image source by : The caregiver partnership

Terimakasih sudah berkunjung !

Don`t forget to drop your positive comment ↓ 

Connect with Author : Putri Salsabila on Linkedin


#Sandwichgeneration





Wednesday, February 23, 2022

Minimalist Lifestyle


HI READERS!LONG TIME NO VISIT ☺

Semenjak Pandemi melanda ada banyak sekali aktivitas baru yang dilakukan oleh orang-orang. Mulai dari sekedar mencari hiburan untuk mengisi kebosanan sampai alternatif baru untuk hidup new normal. Salah satu hal yang banyak dilakukan adalah kebiasaan membaca. Mulai dari buku, novel, atau memanfaatkan platform media sosial dan website. Namun, sadarkah kita pandemi juga banyak mengubah kebiasaan orang-orang salah satunya adalah mengikuti gaya hidup minimalis (minimalist lifestyle). Karna mungkin juga faktor ekonomi dan gaya hidup yang ikut mengalami pergeseran.

Tapi, Jauh sebelum itu gaya hidup minimalis juga sudah lama dikenal dan diterapkan oleh sebagian orang. Namun, cakupannya tidak seluas sekarang atau istilahnya banyak yang belum mengenal gaya hidup ini, Padahal gaya hidup minimalis adalah salah satu gaya hidup yang dianut orang-orang di negara maju seperti jepang. Gaya hidup minimalis itu apa sih sebenarnya? dan bagaimana praktek nya didalam kehidupan sehari-hari? Yuk, simak ulasan dibawah!


Pengertian Gaya Hidup Minimalis


(cc:emmaxoluise)

Gaya hidup minimalis adalah gaya hidup yang dimana para subjeck nya hanya berfokus pada hal-hal yang penting saja. Mendahulukan kebutuhan dari pada keinginan serta menghilangkan hal-hal yang tidak mendatangkan kegembiraan. Singkatnya seorang minimalis menyukai kesederhanaan, simpel, dan mempunyai tingkat minimal dari sesuatu.


Bagaimana Orang Minimalis Hidup?


Inspired by true story, Kalau bisa dibilang author mulai menerapkan pola hidup minimalis ketika tersadar bahwa benar kata pepatah " Segala sesuatu yang belebihan itu tidak baik" . Hidup minimalis dimulai dari hal-hal kecil seperti menggunakan produk sampai habis sesuai dengan kampanye dari komunitas minimalis sendiri yakni hastag #pakaisampaihabis mulai dari produk-produk skincare, makeup, dan juga produk rumah tangga lainnya. 

Yang kedua adalah, Menahan diri untuk tidak membeli hal-hal yang sebenarnya kita tidak terlalu perlu misalnya tidak menutup kemungkinan perempuan atau laki-laki beli barang hanya karna sedang trend, lucu, apalagi hanya sekedar buat gengsi-gengsian. Itu sebaiknya segera dibuang kalau teman-teman semua masih punya kebiasaan tersebut mulai buat diubah. Perlu diingat orang minimalis bukan karna pelit atau tidak cukup income loh, Namun penerapan dan prinsip hidupnya memang seperti itu. Kalau ada yang bilang " you only live once, senangin diri!". Padahal memaknai hidup yang hanya sekali itu ya itu bagaimana kita merasa cukup. Karna kepuasan itu tidak ada batasnya.

Orang minimalis biasanya tidak punya banyak barang, organize, sort, dan rapi. Kalau dari author sendiri biasanya membiasakan bangun pagi wajib beres-beres rumah terutama kamar kalau ga ya gatenang, Dan sekali seminggu biasanya suka sort buku-buku, pakaian, dan lain-lain yang sudah tidak terpakai (masih layak pakai) nantinya sebagian bakal didonasikan. Sekarang ada banyak sekali tempat-tempat donasi buku dan pakaian atau buat teman-teman yang suka preloved juga bisa. Gunanya apa? Orang minimalis suka space yang terorganisir, rapi, dan bisa dibilang phobic terhadap barang-barang yang banyak. Makanya ada istilah rumah minimalis. Nah, kebanyakan bangunannya pasti sederhana dan multifungsi kan.

Selain hal-hal diatas sebenarnya ada banyak gaya hidup minimalis yang dipakai masing-masing orang. Tapi ya gambaran umumnya seperti itu. Seorang minimalis menganggap sederhana dan hemat adalah kebutuhan dari mereka bukan keras terhadap diri sendiri. Tapi karna manfaatnya memang memberikan dampak yang luar biasa dan mengarahkan kita kepada lingkup positif. Mau tahu manfaat lainnya? Eits, Sebelum itu bagaimana cara kita harus masuk lingkungan positif ya? Yuk baca link dibawah :


Manfaat Menjadi Seorang Minimalis


Perlu diketahui, Kenapa sih orang di negara maju yang jelas-jelas mempunyai pendapatan yang layak justru kebanyakan memilih hidup sebagai seorang minimalis? Di Jepang orang memaki prinsip " Less is more" Itulah mengapa kebanyak orang jepang tinggal di flat yang kecil dan tidak punya banyak barang di rumah nya. mereka menganggap waktu yang digunakan untuk bersih-bersih lebih sedikit serta tidak membuat mereka capek batin dengan mengikuti gaya hedonis. Hal yang sama juga dapat kita lihat di Belanda. Rumah-rumah di belanda cenderung kecil dan muat untuk beberapa orang saja. Mereka lebih suka menghabiskan pagi dengan sederhana dan menikmati alam.

Setelah menjadi seorang minimalis author setuju dengan pendapat orang jepang yang mengatakan sederhana membuat jiwa tenang. Walaupun sebagai seorang bibliomania (istilah pecinta buku). Author lebih memilih untuk sekarang, mendonasikan buku-buku yang dipunya begitupun dengan men-sort barang-barang di lemari pakaian dan yang paling penting beli barang ketika benar-benar butuh saja.

Selain itu kita juga ikut berkampanye dalam pendauran dan penanggulangan sampah. Karna use less product dan menyumbangkan nya untuk mengurangi produksi baru terutama terhadap produk-produk yang tidak ramah lingkungan. Ya, walaupun terkadang ada diwaktu tertentu ingin hidup non minimalis . Tapi secara tidak langsung kita ikut menyumbang dalam stop konsumerisme dengan sedikit barang dan sampah . atau singkatnya mengurangi jumlah sebagai prinsipnya.

Nah, itu tadi beberapa hal tentang minimalist lifstyle yang dapat teman-teman ketahui. Sekarang sudah banyak organisasi dan komunitas yang sama loh contohnya seperti sustanation dan lain-lain.


#lyfewithless

another blog : Click
connect with me : On pinterest
                              On LINKedin


Drop your experience & positve comment below ↓↓





 

Sunday, October 31, 2021

Hidup Dengan Sindrom #everyonecanhelp

 


Hai semua nya! udah lama banget ya sejak terakhir kali artikel diblog ini tayang. Kali ini author pengen sedikit berbagi cerita tentu nya dengan bahasa dan penyampaian yang santai aja ya. Because pembahasannya agak sedikit sensitif. Tapi author rasa hal ini perlu banget buat diketahui semua orang karena mungkin kamu adalah salah satu nya atau disuatu ketika kamu menemukan orang yang seperti ini dan kamu tau harus berbuat apa.

Semua kita lahir dengan keunikannya masing-masing baik dari segi unik yang sifatnya baik ataupun bisa dibilang dalam tanda kutip punya "kekurangan". Dan itu pasti ada no one is born perfect. Ngomongin dari segi cover nya kita bisa saja menilai dia "wah dia hebat semua bisa " dan semua orang pasti cenderung memperlihatkan kelebihannya tapi apa yang dia bungkus dibalik itu semua kita ga pernah tau.

Beberapa orang melewati hal-hal didalam hidup terbebani masalah psikis, masalah mental, masalah finansial, dan yang paling penting dari itu semua adalah kesehatan. Karena kalau sehat nya aja tu udah bermasalah otomatis semua udah salah aja gitu. Dipembahasan kali ini kita bakal bahas seputar gimana sih orang yang hidup dengan sindrom-sindrom tertentu. Langsung aja kita bahas



Pengertian Sindrom (syndrome)


Sindrom merupakan ciri,tanda, atau kumpulan diagnosa. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia/ KBBI sindrom adalah himpunan gejala atau tanda yang serentak muncul bersama-sama dan menandai ketidaknormalan tertentu hal-hal seperti emosi,dan lain-lain membentuk pola yang dapat diidentifikasi.





Sindrom Yang berkaitan dengan Mental disorder


Tagar #everyonecanhelp merujuk pada mereka yang sehari-hari lekat dengan pengidap ini. Isu kesehatan mental menjadi yang paling utama yang paling banyak mendapat perhatian. Karena depresi, stress, dan anxiety yang banyak disepelekan justru dapat menyebabkan akar-akar penyakit baru bagi para penyitanya.

Disaat kamu atau orang-orang disekitarmu menyita Anxiety panic attack and depression ada banyak penyakit baru yang bermunculan karenanya. Hidup dengan anxiety disorder tidak mudah teman-teman bagaimana dada sesak, kepala berdenyut keras ketika sedang kambuh, dan stressnya bahkan bisa membawa kamu menuju penyakit baru seperti masalah lambung. atau kalau anak-anak sekarang nyebut nya "Gerd anxiety". Sindrom yang satu ini seperti ketakutan yang bahkan sampai gemetar.

Orang- orang yang begini itu kenapa sih? Depresi,stress, dan kelelahan bisa jadi faktornya mereka yang udah di high level banget bahkan udah masuk kelingkup kesehatan mental dan gak salah buat konsul semisal ke pysikiater ga perlu malu dan buang jauh-jauh mindset orang-orang yang kesini cuman karena sakit jiwa. Nah, kalau kamu punya temen yang begini semangatin dia, kasih dia motivasi, dan pantau karena banyak juga dari orang yang mengidap ini suka buat nyakitin dirinya sendiri. Dari mental illness to another pain Kalau udah anxiety banyak deh yang kena sakit lambung, dan bahkan saraf mulai dari saraf kepala,otak neuralgia trigeminal, epilepsy, dan lain-lain. 







Apa sih peran kita bagi mereka?


To be Honest, Author sendiri merupakan pengidap dari sindrom-sindrom tersebut. Kehadiran orang lain seperti keluarga, sahabat, teman, rekan kerja dan lain-lain yang sekedar bilang " Semangat ya". itu tu berarti banget. Emang sih, gada yang bisa lebih memotivasi diri kita sendiri kalau bukan diri kita sendiri. Tapi dukungan dari orang-orang sekitar itu bener-bener berarti banget. Mungkin banyak yang bilang terlalu berlebihan, lebay, dan semacamnya. not everyone really understands, beban baik beban sakitnya, moral nya, dari si pengidap itu sendiri.

Pernah ga sih dengar ga sedikit orang yang menemukan kembali jalan hidupnya hanya karena membaca potongan kutipan singkat dari orang, atau orang yang bisa menegakkan kembali kepala nya hanya karna satu aja kalimat motivasi dari orang lain. bayangkan begitu mudahnya membantu orang-orang dengan sindrom untuk lupa sebentar saja dengan hal yang dia wanti-wanti setiap hari biar ga kambuh just because your spirit greeting.



Baca juga : Budaya Stereotypes


For sufferers


Tak mengapa untuk bersedih, itu manusiawi tanda kamu masih punya rasa. Namun bukan untuk berlarut-larut didalam relung kesedihan sampai kamu lupa bahagiamu harus lebih luas dari sedih itu. Tau ga bahwa sebenarnya dunia tidak peduli dengan mood mu. Mood mu itu diatur oleh dirimu sendiri keluar dari zona nyaman dan sadar lah apa yang ada didunia ini semua nya tidak harus seperti apa yang kau mau. Karena ya siapa kamu gitu.

Sesekali bernafas dengan tenang lihat bukan cuman kamu kok yang diposisi tersebut kita ada banyak bahkan mungkin diperingkat yang masih bisa dibawa senyum dari yang lain. Perihal kambuh? haha iya dia pasti datang sewaktu-waktu ketika dia datang tanamkan didalam hati " oke ini bukan kali pertama gimana cara nya ditiap priode aku harus makin kuat dan lebih sabar toh nanti dia reda sendiri". Didunia ini gada yang abadi senangmu sebentar, sedihmu juga sebentar tiap detik aja pasti beda-beda moment bukan?

Jangan pernah nyerah dan insecure dengan keadaan kita. Kita tidak akan semudah itu kalah dari mereka kan? Kita bisa! selebihnya bukankah kita berpegang teguh dan percaya pada Tuhan? so what are we worried about? Kita pasti capek istirahat, nangis, its okay selepas itu udah sampai disitu aja next time berdiri dan make your great practice. 

 

"life isn't about waiting for the strom to pass, it's about learning how to dance in the rain"






Terimakasih sudah membaca website ini, yuk temukan lebih banyak artike pada Sharing Session 



Vektor blog sudah dapat diakses di : Vector by Putri Sabila


#syndrome #anxietydisorder #auraepilepsy #everyonecanhelp


Thursday, July 15, 2021

Kesetaraan Gender


Tau kah kamu sudah lima tahun indonesia mengadopsi SDgs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang salah satu dari ketujuh belas misi nya yaitu kesetaraan dan pemberdayaan wanita. Kita sama-sama paham bagimana isu ini terus berkembang dan semakin modern nya zaman kasus nya menjadi semakin lebih heterogen dan tidak bisa dipandang sebelah mata sebagai kasus yang biasa saja atau bahkan terkesan sudah lama selesai. "Haa? Serius sudah selesai? dan apakah benar sebenarnya perempuan sudah setara dengan laki-laki?".

Kalau dulu sebelum emansipasi wanita khususnya di Indonesia, perempuan cenderung mengalami stamp sebagai manusia kelas dua. Ditandai dengan tidak harus berpendidikan tinggi, fokus untuk mengurus rumah, dan bahkan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan atau suara nya kurang dikenal. Begitulah ketimpangan gender pada zaman dahulu.

Memasuki era baru kasus seperti itu sudah mulai terminimalisir walau terkadang masih ada beberapa kebudayaan yang masih melakukan hal tersebut sebagai sesuatu yang mendarah daging. Tapi untuk tingkat upper tier didalam dinamika masyarakat tidak seperti itu lagi. Perempuan kini sudah dapat mengakses pendidikan tinggi, bahkan melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan laki-laki pada zaman dahulu. Nah, Jika dilihat dari kacamata visualitas sepertinya sudah aman-aman saja ya. Tapi ternyata belum demikian loh! mau tau kenapa yuk simak ulasan berikut :



Memahami Perbedaan Seks dan Gender





Seks (jenis kelamin) biasanya mengacu pada jenis kelamin yang membedakan antara perempuan dan laki-laki. apa saja atribut dan struktur dari masing-masing jenis kelamin dan bagaimana ia divisualisasikan. Sementara gender, merupakan suatu bentuk peran, ekspresi, kelakuan, identitas yang dibangun secara sosial atau dikehidupan sociaty nya yang beragam antara perempuan dan juga laki-laki.  Atau didalam kata lain seks ini merupakan biologis, psikis, dan emotional yang berbeda antara perempuan dan laki-laki (Bawaan). Gender biasanya dipengaruhi oleh tempat, budaya, waktu dan bagaimana individu tersebut mengekspersikan dirinya.

Jadi sebelum membahas lebih dalam lagi teman-teman harus paham dulu apa itu perbedaan antara seks dan gender yang penting untuk diketahui. Didalam kesetaraan gender ini kita akan fokus membahas mengenai gender itu. Dimana faktor nya bermacam-macam seperti yang disebutkan diatas. "Lantas apakah benar cap masyarakat akan gender sudah hilang?" jawabannya belum.

Tidak semua laki-laki dan perempuan mengikuti standart yang diberikan oleh masyarakat faktor nya bermacam-macam. Ada yang memang murni tidak mengikuti dan ada juga karena faktor kesehatan. Contoh nya : Tidak semua laki-laki atau perempuan mengikuti usia pernikahan yang biasa dilakukan masyarakat/ usia produktif, bahkan ada yang memilih untuk tidak menikah karena lebih memilih karir atau sudah mempunyai rule hidup sendiri. Ada juga yang menikah tapi tidak untuk mendapatkan keturunan mulai dari faktor memang tidak ingin dan juga faktor kesehatan (mandul).

Untuk beberapa kasus diatas tidak bisa dipungkiri kebanyakan perempuan lah yang dipandang miring akan pilihan tersebut. bahkan diberikan sterotip yang tidak pantas dimasyarakat. Mungkin pembaca sering mendengar istilah "sudah sekolah tinggi-tinggi tapi tidak bekerja, atau perempuan kalau sibuk karir dan menunda pernikahan nanti jadi perawan tua lo, perempuan jangan punya standart tinggi nanti ga laku, atau yang sudah menikah malah ditanya kok belum punya anak? mandul ya?." 

Kalau kata para perempuan-perempuan karir sih " My uterus is none of your business let alone sociaty's standards." Standar seperti ini merupakan efek dari peran gender itu sendiri yang sebenarnya hanya sekedar pembeda pengungkapan jiwa antara perempuan dan laki-laki namun didalam masyarakat dijadikan sebagai patokan situasi sosial antara perempuan dan juga laki-laki.





Akibat Pembakuan Peran Gender




1. Beban Ganda

 Kesetaraan gender ini jangan hanya dikira untuk Perempuan saja karena sebenarnya laki-laki pun juga kerap mengalami hal yang sama. Diantara kita ada mungkin yang punya ibu yang bekerja diluar dan pulang kerumah juga harus langsung mengurus keluarga. Kalau tidak membantu kehidupan keluarga pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Kita harus mentolerir perempuan yang bekerja diluar karena tidak semua wanita yang bekerja diluar mempunyai ekonomi yang sama. Akibatnya perempuan yang menanggung dua peran ini kerap mengalami depresi dan stress. Termasuk juga laki-laki. Laki-laki kerap dicap sebagai pencari nafkah dan kalau ada laki-laki yang tidak bekerja (Pengangguran) pasti mendapat cibiran dari masyarakat.

2. Stigmatisasi

Perempuan dengan pendidkan tinggi kerap dinilai sebagai seorang yang sulit didapat, punya standar tinggi, bahkan katanya tukang protes dan tidak patuh terhadap suami apalagi jika mempunya karir yang lebih baik. Hal tersebut pasti harus sangat-sangat kita jauhi karena pada hakikatnya ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anak nya. Ibu yang cerdas akan melahirkan generasi cerdas dan rekan diskusi yang baik bagi suami bukan dipandang sebaliknya.



Baca  Juga : Budaya Stereotypes


3.Labelisasi

Saat ini perempuan sudah menjadi bagian dari pengambilan keputusan. Jadi, banyak sekali forum-forum yang diikuti akibatnya banyak perempuan dan laki-laki yang saling bergaul mungkin sekedar untuk membahas organisasi. Namun didalam sosial kita perempuan yang dekat dengan banyak laki-laki, sering berteman dengan laki-laki, atau sering keluar tanpa diketahui untuk tujuan yang baik tetap akan diberikan label-label tertentu dimasyarakat. dan ini hanya sedikit dari banyak nya contoh tersebut.

4.Eksploitasi

Ekspolitasi dan kekerasan bisa dialami baik perempuan maupun laki-laki. Hal ini sering terjadi karena ada pandangan laki-laki yang lebih kuat dari perempuan. Akibatnya sering terjadi pelecehan seksual, Kekerasan dalam rumah tangga, dan lain-lain yang terkadang sudah jelas perempuan yang menjadi korban nya namun masih mendapat Victim blaming. Seperti perempuan yang tidak bisa jaga diri, tidak menjaga pakaian, tidak menjaga pergaulan, dan perempuan tidak paham agama.



Baca Juga : Kenapa Perempuan?


Bahaya Seksisme 




Seksisme merupakan penilaian yang disandarkan pada seseorang terutama wanita. Yang biasanya mengarah kepadan pelabelan negatif. " cewek yang ngikutin feminis pasti gapaham agama!, kamu kan cewek pakaiannya dijaga, cewek mah enak ntar hidupnya dibiayaiin, jadi cewek harus pandai jaga tubuh kalau engga jangan heran suami selingkuh, cewek jangan dandan mulu tapi gabisa masak, dan lain-lain." Penjelasan mengenai seksisme ini sebenarnya dapat dibahas lebih luas seperti apasih perbedaan dari hostile sexsim dan benevolent sexsim. Namun kali ini kita akan membahas bahaya nya dulu ya!

Menurut Bkkbn usia produktif menikah bagi wanita adalah 20-25 tahun dan 25-30 tahun untuk pria. Namun budaya yang kerap membuat depresi para remaja yang minim pendidikan dan hidup dilingkungan yang kental dengan budaya mensterotip perempuan tak jarang menyebabkan angka pernikahan dini. Dan banyak sekali sisi miring dari hal ini mulai dari angka kematian ibu muda, perceraian , dan juga kesehatan yang menurun. Hal ini karena kurang nya pengetahuan dan pendidikan ibu akan nutrisi bayi dan belum siap nya mental dan pengalaman dalam membina rumah tangga. Angka depresi dan kekerasan rumah tangga juga hal yang mungkin akan terjadi.

Sampai disini masih belum juga bisa memahami mengapa penting sekali paham akan kesetaraan dan kesempatan yang sama bagi setiap gender? dan apa sih penyebabnya? Jika sudah mari kita budayakan hidup dengan saling toleransi antara laki-laki dan perempuan serta tidak memandang perempuan sebagai manusia kelas dua.




Kutipan

" Jika kamu mengedukasi laki-laki kamu mengedukasi seseorang, Namun jika kamu mengedukasi wanita kamu mengedukasi sebuah generasi"




Terimakasih sudah berkunjung!

Artikel terbaru dari situs ini : Klik 

Image by : Pin Vector



Terhubung dengan penulis di :

putrisalsabila.linkedin.com




#kesetaraangender

#SDGSprogram

#Bloggerpekanbaru




 

Sunday, May 30, 2021

Membangun Self-Confidence

 



Self Confidence atau rasa percaya diri sepertinya menjadi hal yang kerap kali menjadi pembahasan beberapa orang. Citra atau personal branding seseorang dapat diukur lewat seberapa percaya dirinya dia. Walau tidak selamanya hal tersebut menjadi tolak ukur. Tak sedikit memang kebanyakan anak muda zaman sekarang terhalang dalam menggapai tujuan atau planing tertentu hanya karena tidak percaya diri.

Lantas, apakah begitu kuat nya element ini sehingga dapat mempengaruhi hidup seseorang? Bicara anak muda, self confidence juga berlaku disegala jenis umur tanpa memandang status dan gender seseorang hal ini karena tidak semua manusia memiliki kepribadian yang selalu upgrade meski seiring bertambahnya umur.

Pengaruh akan rasa percaya diri ini tidak bisa dianggap sepele. Karena dampaknya sangat serius dan bahkan beberapa scholar menjadikan studi ini sebagai bahan penelitian dan hal yang menarik dalam pembuatan jurnal-jurnal tertentu. Jadi, bagaimana sih cara nya agar konsisten dan selalu percaya diri khususnya diumur belia? Simak ulasan berikut sampai habis :


Pengertian Self Confidence 

Self Confidence atau percaya diri merupakan sebuah sikap ketika kita mampu mengendalikan diri kita sendiri. Pandai mengatur sisi positif atau tidak yang ada didalam diri kita serta percaya akan kemampuan dan keputusan yang telah kita buat ataupun yang baru kita rencanakan tanpa intervensi dari orang lain.

Kepercayaan diri ini menjadi kunci utama ketika kita hendak mengupgrade suatu hal dari diri kita. Ketika rasa tersebut telah tertanam didalam diri otomatis tidak ada lagi keraguan yang akan menyebabkan kita ragu dan takut untuk melangkah.



Baca Juga : Pentingnya Membangun Personal Branding



Membangun Self Confidence


Rasa percaya diri terbentuk melalui keyakinan didalam hati. Ada yang mengatakan bahwa terkadang kita tidak butuh motivasi dari orang lain ketika kita telah mampu memotivasi diri kita sendiri. Sebaliknya Ketika kita saja tidak mampu memotivasi diri kita sendiri tidak ada guna nya motivasi dari orang lain. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan ketika hendak meningkatkan rasa percaya diri :

1. Keyakinan Untuk Lebih Maju

Ketika kita berfikir "kok saya seperti ini saja ya, ga ada kemajuan" Sementara kita melihat disekeliling kita orang sudah pada maju dan mengupgrade dirinya. Pastikan kamu tidak akan ketinggalan akan hal tersebut. Mulai lah melangkah dan jangan mau selalu tertinggal. Yakinkan didalam hati kalau apa yang kamu lakukan agar kamu tidak selalu direndahkan atau selalu tertinggal dengan orang lain.

2. Rencana Bukan Hanya Wacana

Pastinya sudah sering sekali ni mendengar kata-kata ini. Sudah punya banyak rencana dalam hidup namun semua nya hanya wacana belaka takut salah langkah, takut gagal, rasa malas, adalah benih tidak percayaan diri yang tidak akan pernah berkesudahan. Biasakan ketika punya rencana segera realisasikan. Karena gagal itu pasti ada dan ragu harus lebih kecil dari keinginan mu untuk melangkah

3.Berani Jatuh Untuk Bangkit

There are not perfect things need to process before it. Tidak ada yang benar-benar instant didunia ini bahkan hal sempurna apapun yang kamu lihat sebenarnya kamu hanya melihat ketika dia telah terbentuk ada proses dibalik hal-hal seperti itu. Namun, percayalah selepas kamu jatuh itu jauh lebih memuaskan dibanding menyesal karena sebelum nya tidak pernah mencoba.

4. Melihat dan Membaca

Hal-hal yang baik dilihat dari apa yang dicontoh dan bagaimana kamu dibentuk tergantung dari apa yang kamu baca. Biasakan melihat atau menonton mereka yang sukses dalam segi apapun dan ambil pelajaran darinya sehingga kamu dapat termotivasi dan  melakukan hal yang sama. Membaca pun demikian. Bahkan kebanyakan hal didunia ini pasti beberapa orang selalu memberi saran untuk membaca karena memang begitu penting sekali impect nya.

5. Relaksasi

Tidak semua kerja keras dilihat dari tenaga terkadang otakpun demikian. Terlalu banyak menekan diri akan apa yang kamu usahakan sebenarnya juga tidak baik. Oleh sebab itu, ambil waktu untuk sekedar relaksasi agar stress dan depresi tidak meningkat. Ketika semua sudah kembali norma dan kamu mulai dari awal lagi rasa percaya diri itu akan tumbuh setelah kamu melakukan beberapa relaksasi . Dan ingat jenis relaksasi juga harus sesuai dengan apa yang kamu butuhkan ya.



Baca Juga : Menjadi Seorang Melankolis



Kesimpulan dan Penutup

Rasa percaya diri adalah hal yang dibutuhkan setiap orang disetiap situasi. Semakin percaya diri maka hal yang hendak dilakukan didepan mata pun dapat lebih mudah dilakukan. Not confident atau hal ringan seperti tremor adalah hal yang manusiawi dan wajar. Namun bagaimana seseorang mengoptimalkan dan membangun self confidence adalah hal yang harus terus ditumbuhkan oleh setiap orang.

Dewasa ini, Ada banyak sekali anak muda yang gagal muwujudkan cita-cita nya karena perasaan tidak berani untuk melangkah atau sekedar tidak percaya diri speak-up dimuka umum. Penyebabnya ada banyak namun hal tersebut harus sama-sama kita tepis agar tercipta generasi yang "Dare to act and create change!".



Baca Juga : Ngomongin Freedom Of Speech



Terimakasih sudah mampir dan baca blog ini. Bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri versi kamu? Yuk Share dibawah ↓↓


Temukan Lebih banyak Artikel di : klik


Terhubung bersama penulis di :

My LinkedIn

My Pinterest

My Official Instagram Acc

Friday, March 12, 2021

Pentingnya Membangun Personal Branding

 


Kenapa sih kita harus paham dan punya personal branding yang baik?

    Hi Readers! this is our meeting after a while. Aku baru sempat nulis blog lagi nih, Karena ada beberapa agenda dan juga kegiatan. Beberapa kegiatan yang aku lakukan menyadarkan akan satu hal yang menjadi inspirasi ditulisnya blog ini. Yapp betul sekali yaitu soal " Pentingnya Membangun Personal Branding" Khususnya bagi kita yang masih muda dan berstatus mahasiswa atau pelajar personal branding harus dibentuk sedini mungkin. Apalagi kita tahu sendiri masa-masa belia seperti ini adalah saat sedang gencar-gencarnya mencari jati diri. Oleh sebab itu, Belajar dan paham cara membentuk personal branding diri sendri merupakan salah satu langkah awal yang bisa dipelajari.

    Bagi Anda yang masih asing dengan istilah personal branding diri, Mungkin sebelumnya pernah mendengar istilah ini di perusahaan-perusahaan. Memang dulu personal branding lebih mudah diingat dan biasa didengar ketika perusahaan tertentu ingin melakukan suatu hal. Contohnya Membangun citra perusahaan, Memperluas pasar, dan lain-lain. Lambat laun, Istilah personal branding juga bisa dikaitkan dan digunakan orang untuk membangun citra dan membentuk personality seorang individu. Tanpa panjang lebar lagi yuk kita bahas secara seksama apa itu personal branding dan seberapa pentingkah fungsinya. Simak Uraian artikel berikut : 


Pengertian Personal Branding


    Personal Branding sendiri diambil dari dua kata yaitu "personal" dan "branding". Personal berarti pribadi atau kepribadian kolektif seseorang. Sementara "Branding" artinya cap, merk, atau bentuk komunikasi sasaran bagi konsumen. Jadi, Personal Branding merupakan citra diri yang dibentuk atau kekhasan diri yang dibangun untuk mempengaruhi dan mengingatkan seseorang terhadap individu tertentu.
    
    Personal Branding juga bisa diartikan sebagai merk pribadi diri yang mengacu untuk bagaimana mempromosikan diri Anda. Baik itu berupa pengalaman, kepribadian, skill, dan lain-lain. Sehingga orang akan mudah mengingat dan memberikan gagasan mengenai orang seperti apa Anda. Merk tersebut dapat juga digunakan untuk membedakan diri Anda dan orang lain.






Pentingnya Membangun Personal Branding



    Kenapa sih kita harus punya personal branding ? 

    Mungkin untuk beberapa orang ada yang menikmati hidupnya secara santai dan tidak mau ambil pusing akan hal-hal tertentu. Ada juga sebagian yang terlahir menjadi sangat ambisius terhadap segala hal. Sehingga, Lahirlah berbagai jenis kepribadian dan personal branding masing-masing orang yang berbeda.  Aspek pernyataan berikut akan ditulis dilihat dari sudut pandang selama menjadi mahasiswa jadi kita fokus bagaimana memupuk semangat tersebut selagi masih muda.  Pernahkah Anda merasa kalau sebenarnya hidup yang kita alami selama masih menjadi mahasiwa adalah permulaan saja? Hidup yang sebenarnya belum kita tempuh. Jika semangat memupuk personal branding yang baik tidak dimulai dari sekarang. Lalu kapan lagi? Ada diantara kita yang fokus untuk menikmati masa muda dan ada yang tidak. Memang itu adalah hak masing-masing orang. Tapi coba deh kita membentuk personal branding yang baik dan dikenal orang, Secara tidak langsung itu akan sangat berguna untuk masa yang akan datang. Karna seperti apa Anda hari ini akan menentukan Anda dimasa yang akan datang. 

    Misalnya, Anda dikenal sebagai pribadi yang loyal dan berusaha menjadi agent of change. Bukan untuk orang lain tapi untuk diri Anda sendiri saja dulu secara tidak langsung itu akan berpengaruh dengan sirkel dimana Anda akan tinggal. Semangat positif tersebut akan terinfluence terhadap orang-orang sekitar. Bahagia sekali jika kita dipandang sebagai orang yang mampu menyebarkan semangat positif dan bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita. Berbeda jika kita punya personal branding yang sebaliknya. Personal Branding yang acuh, tidak tolerant, dan bisa dikatakan jahat bagi lingkungan sekitar, otomatis no one will enter you dan kita tidak dipandang sama sekali. Bukankah itu sangat merugikan? 

    Personal branding adalah hal yang sangat penting untuk dibangun sedini mungkin. Jangan memaksakan untuk menjadi personal orang lain. Cukup dengan masing-masing bakat yang Anda punya. Tapi bukankah seharusnya kita tidak butuh konfirmasi dari orang lain? Mempengaruhi orang dengan ciri khas Anda bukan berarti tipe yang mencari pengakuan. Namun, Menjual Merk diri dengan quality adalah suatu keharusan. Dan orang yang mempunyai daya tarik makin lama semakin banyak. Dan kita tidak akan dengan mudah mau menggeser tempat kita kan ?





Cara Membangun Personal Branding


    Membangun personal branding yang mampu menarik orang lain masing-masing orang itu berbeda. Hal tersebut didasari oleh pribadi dan punya keterampilan seperti apa dia dan siapa sasaran yang ingin dituju. Namun, Beberapa cara berikut dapat Anda coba dalam membangun  personal branding :


1. Mengenal Kepribadian Diri


   Seorang filsuf Emha Ainun pernah berkata "Tak ada orang besar dan orang kecil dalam takaran ekonomi dan perbedaan status sosial budaya. Besar kecilnya tergantung kualitas kepribadian." Satu hal yang terkadang membuat orang terjebak dan hidup tidak sesuai porsinya. Yaitu selalu ingin memasuki diri orang lain dan berusaha keras ingin terlihat seperti orang lain. Padahal skill dan ciri orang itu berbeda. Jadi, ketika Anda ingin membangun personal branding pahami dulu pribadi dan kemampuan apa yang Anda miliki.

2.    Be Authentic


    Tidak jauh berbeda dengan penjabaran diatas. Be Authentic atau jadilah asli. Terkadang karena terburu-buru ingin mendapatkan pengakuan kebanyakan orang rela melakukan berbagai macam cara. Sampai harus menjadi fake agar keinginan dan tempat yang ia inginkan sesegera mungkin didapatkan. Percayalah, mungkin Anda akan senang ketika mendapatkannya namun ketika semakin jauh Anda yang akan capek sendiri. Permulaan yang diawali dengan kebohongan tidak akan pernah mencapai hal yang baik.

3. Mengikuti Forum


    Disaat kita sudah tahu skill dan mengenal kepribadian kita carilah forum yang sesuai untuk mengembangkan bakat dan menjual personal branding kita. Forum merupakan alternatif pilihan untuk bena-benar menyelami diri dan tempat mengarahkan diri kita itu ingin kemana. Bahkan, Karir-karir yan sukses pasti selalu pengembangannya dimulai dari mengikuti dan berproses disuatu forum. Terutama bagi Anda yang masih berstastus pelajar.

4. Mempunyai Target


    Membangun dan Memperkenalkan personal branding kita tentu punya tujuan. Suatu perusahaan yang membuat iklan dan branding produk berfungsi untuk menarik konsumen. Sama hal nya dengan kita yang membuat influence melalui personal branding tentukan target seperti apa yang ingin Anda raih.

5. Membentuk Identifikasi diri


    Tidak selamanya punya personal branding hanya diperuntukan bagi mereka yang punya karir. Apapun profesi kita punya personal branding yang baik itu sangat perlu. Punya nilai yang baik terhadap diri sendiri sebenarnya lebih utama. Terapkan didalam hati " Oh aku harus seperti ini" Kalimat singkat seperti itu adalah hal yang paling sederhana unuk belajar mengidentifikasi diri dan semangat dalam menjalankan alur hidup "self love is very important too."



Baca Juga : Freedom Of Speech


Kesimpulan dan Penutup


    Personal branding adalah hal yang sangat penting. Tak jarang hal-hal yang membuat orang dipilih dan memilih itu tergantung bagaimana personal brandingnya. Indvidu yang punya personal branding yang baik tidak hanya mendatangkan penghargaan tersendiri bagi dirinya namun juga nilai plus bagi orang lain yang mengenalnya. Meningkatkan kesadaran dan membangun citra diri yang baik bukan hanya melalui prestasi namun mampu atau tidak kah kita menempatkan diri dimasyarakat. Namun ingat satu hal jika forum atau sociaty itu tidak sesuai dengan personal brandingmu maka tidak perlu dipaksakan.

    Itulah mengapa profesi, minat bakat, dan komunitas itu banyak ragamnya. Oleh sebab itu, Pahami dari awal apa yang ingin kita demo dan siapa konsumennya. Pentingnya Membangun Personal Branding" Khususnya bagi kita yang masih muda dan berstatus mahasiswa atau pelajar personal branding harus dibentuk sedini mungkin. Apalagi kita tahu sendiri masa-masa belia seperti ini adalah saat sedang gencar-gencarnya mencari jati diri. 





Terimakasih sudah berkunjung. Bagaimana membentuk personal branding versi diri Anda komen dibawah ✌



Temukan lebih banyak Artikel di  : klik


Connected with me







#PersonalBranding

#BlogWalking


Selalu Ada Hal Baik Dalam Proses Yang Kamu Lalui

  Hai.. Kalau kamu memutuskan untuk membuka link ini, pasti ada beberapa hal yang ingin kamu dengar, yang entah sekedar membaca atau butuh a...