Search This Blog

Saturday, August 29, 2020

Kenapa Perempuan?

 



Kenapa sih kalau perempuan?

Ngomongin budaya patriaki?


    Hai semua nya kali ini aku pengen bahas sedikit cerita atau pandangan aku tentang hal-hal yang terjadi belakangan ini. As Well kita pasti udah tau dong permasalahan #RuuPks yang sampai detik ini masih belum disahkan dan masih cukup menjadi kontroversi dikalangan masyakarat baik dalam tim pro maupun konta.

Disini aku pengen lebih fokus ke sisi positif dan benefit nya aja sih terutama buat kaum perempuan kenapa payung hukum itu penting, tapi sebelum itu tenang aja ini gak 100% bahas RUUPKS kok. Beberapa dari yang aku baca-baca mereka yang gak setuju karna menganggap pada hakikatnya dalam agama tempat laki-laki lebih tinggi dan sebagainya. Dan itu emang bener tapi yang paling penting itu sebenarnya manfaat dari sifeminism itu sendiri yang sekurang-kurangnya membuat para wanita mempunyai payung hukum karna sampai detik ini pun ketimpangan sosial antara perempuan dan laki-laki itu nyata adanya.

Baca juga :Naskah Akademik Ruupks

    Sebelum kita lanjut aku pengen cerita sediki ini. Pernah ada suatu ketika temen aku curhat dia lagi duduk ditaman terus digoda oleh beberapa orang laki-laki yang umurnya bisa dibilang seumuran bapaknya dia megang gawai seolah lagi ngerekam si cewek tadi sambil bersiul. Dimana posisinya cewek ini memakai hijab syar`i. Secara gak langsung itu udah sangat sangat merugikan dong. Sekuler sekali jika ada yang berpendapat itu adalah hal yang lumrah. Nah, untuk hal kecil seperti itu butuh banget payung hukum karena hak merasa dilindungi oleh negara bisa jadi acuan perempuan untuk berani melangkah.

Next story

Honesty Ada beberapa kebiasaan orang indonesia yang aku ga suka yaitu mencampuri privasi orang lain. Bagaikan pemikiran dizaman flinstone masih ada yang menganggap kalau perempuan yang belum menikah diusia 28 tahun ketas dengan doktrin "Perawan tua" padahal posisinya ia melakukan hal positif dengan karir atau pendidikannya. Hak orang ingin apa bukan? justru karena anggapan seperti inilah yang memicu terjadinya pernikahan muda yang perlu diketahui menduduki kasus cerai yang semakin tinggi grafik nya dari tahun ketahun sepanjang 2019 saja nih kasus perceraian 1697 darinya merupakan inisiatif dari perempuan dan 511 inisiatif dari laki-laki. Faktornya beraneka ragam terutama himpitan ekonomi. Disaat telah bercerai status sosial pun pasti lebih mensinisi perempuan denga gelar "Janda". Dari pada laki-laki karna sebagian besar faktornya mereka menikah karna beragam tuntutan bukan karena siap.


Dilain sisi ni yang paling buat geleng-geleng kepala kasus perempuan yang membunuh penjahat karena takut diperkosa malah dilimpahkan hukuman bukan sebaliknya.

Baca selengkapnya:Pilih diperkosa atau Penjara

Dan masih banyak lagi Case lain yang sebenarnya patut kita pahami. Terdengar spele namun besar akibatnya. 

    Sejak masa Emansipasi untuk pendidikan mungkin bisa dikatakan sudah berjalan dengan sustainable terutama dan bisa dibilang tidak bermasalah semua orang berhak mendapatkan pendidikan. But Sadarkah kamu didalam dunia kerja ketimpangan antara perempuan dan laki-laki itu masih ada?

Saya gak bilang perempuan itu harus lebih hebat dari laki-laki kok. Tidak sama sekali! dan tidak ada maksud dari ketimpangan kodrat disini bagi yang membaca dan memahami nya dengan baik. Disinilah Saya belajar memahami aspek kebijakan dan mengambil sisi postif dari feminist itu. karena doktrin-doktrin yang tidak mempayungi hak perempuan itulah yang mendasari ini ada bukan untuk menyaingi laki-laki tapi agar stigma dalam masyarakat tentang " women only around the kitchen and household" itu hilang karna banyak kok para ibu yang juga merupakan wanita karir  bisa menyeimbangi hal tersebut namun masih dicap tanpa diberi kebebasan memakai haknya itulah yang saya maksud. Karna apa? Keseteraan gender tidak hanya berbicara tentang perempuan dan anak perempuan saja namun mencakup dunia. there are things that only women can do and she is the multitalent person.


Tamat

    Part ini kita bahas yang ringan-ringan ni, Pernah gak sih kalian, atau teman kalian down karna terbebani dengan suatu standart. Terutama kaum Acne Fighter. Perempuan dituntut harus menarik bahkan sekedar agar dilirik oleh pria. Atau masalah lain seputar Fisik dan faktanya omongan dari lawan jenis itu lebih sakit guys!

Kenapa perempuan harus dituntut demikian? Bahkan ni yang paling parahnya lagi yang gak ngerti dengan "Setting Boundaries"orang lain. Perempuan yang gak responsif dibilang jutek lah,sok kecakepan lah, bahkan tak jarang perempuan dikasarin baik secara fisik maupun mental. Dan lebel-lebel seperti itu walaupun masalahnya berdua tetep aja yang dapat image jeleknya perempuan. Ini serius disini saya cuman ngerasa sedih aja gitu kenapa perempuan diperlakukan seolah tak berdaya? 

{GAK SEMUA PEREMPUAN}

Buat kita yang bisa ngontrol dan berada dilingkup positive vibes ya gamasalah. Tapi teman-teman kita diluar sana yang mengalami bagaimana? Kita tidak bisa menutup mata untuk itu ketimpangan sosial itu urusan kita semua dan biasain pahami maksud-maksud kebijakan tertentu yang kelihatan spele tapi secara tidak langsung itu sangat mengganggu.

Siapapun kalian yang baca blog hari ini saya sengaja jelasin dengan case-case supaya lebih nyampe pesannya dan semoga apapun yang tertulis disini bisa jadi bahan koreksi kita semua aside from yang baca cewek/cowok kalian punya masa belajar tentang kesetaraan gender menggunakan teori. Untuk apa dulu mendalami teori itu kalau tidak peka pada kasus dikehidupan nyata? Toh teori dipelajari agar paham persoalan bukan? SO, ayo deh kita sama-sama buka pandangan kita dan saling memahami satu sama lain.


"Wanita bijak berharap tidak menjadi musuh siapa pun; wanita bijak menolak menjadi korban siapa pun. (Maya Angelou)"

 

Anyway buat yang pengen baca naskah ruupks vers Dpr bisa download di: PDF RUUPKS


Makasih Banget udah baca opini diblog ini

menurut kalian apalagi ni stigma yang meresahkan kaum perempuan dan apa ya solusinya bisa komen dibawah ☟

xoxo


Artikel TerkaitInsecure   Hingga anxiety disorder   Belajar memperbaiki strategi 

                           Be-independent women   Women talking

2 comments:

  1. Gak hanya wanita, aku juga selalu berharap tidak menjadi musuh siapa pun dan menolak menjadi korban siapa pun.

    ReplyDelete
  2. Dari kacamataku, hal yang meresahkan dari perempuan itu adalah sikap 'maha benar-nya' dengan dalih, "Kok tega sih, sama perempuan?" — solusi dariku, sebagai laki-laki, yaudahlah ngalah aja. Memang kayaknya, perempuan itu harus spesial.

    ReplyDelete

Selalu Ada Hal Baik Dalam Proses Yang Kamu Lalui

  Hai.. Kalau kamu memutuskan untuk membuka link ini, pasti ada beberapa hal yang ingin kamu dengar, yang entah sekedar membaca atau butuh a...