Search This Blog

Showing posts sorted by relevance for query tentang me time. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query tentang me time. Sort by date Show all posts

Thursday, March 5, 2020

Tentang Me-Time




     Kesibukan sehari-hari seringkali membuat seseorang menjadi jenuh dan letih. Apapun itu profesi dan kegiatannya yang membutuhkan waktu  panjang untuk mengingat diri kita sendiri. Me Time ternyata bukan hanya untuk mereka yang sibuk atau butuh untuk sekadar liburan loh tapi ada juga faktor-faktor lain yang mengharuskan seseorang untuk refleksi dan memberi ruang untuk dirinya sendiri.

Bagi mereka yang mengidap syndrom tertentu Me Time juga bisa menjadi salah satu terapi
contohnya pada syndrome "Dissociative identity disorders" dimana para pasien nya dapat mengintegrasikan kepribadian ganda yang mereka miliki. jika mereka merasa senang tanpa beban
pemikiran tentunya hal ini dapat membantu sekali bagi mereka. Penyakit lain yang mengharuskan seseorang untuk Me time di rating tertinggi masih dipegang bagi mereka yang mengidap strees dan depresi. Hal paling kecil yang bisa kita lakukan untuk mencegah depresi berkepanjangan ini salah satunya adalah Me Time.

     Me Time jangan selalu didefenisikan harus keluar dan jalan diluar saja ya. Karna Me Time seperti apa yang kita mau tergantung kepada diri kita sendiri contoh kecilnya "Saat kamu sedang sedang merasa sendiri dan depresi kamu bisa kok sekedar membaca buku sesuai genre apa yang kamu suka"
Tapi kalau dari author sendiri jalan-jalan keluar sendiri adalah hal yang paling ampuh sih.

Nah, buat kamu yang cewek-cewek ni paling rentan dengan hal yang bersifat moody biar ga berlarut-larut saat kita down sedikit saja mending langsung cari orang buat cerita setidaknya biar fikiran kita lebih lapang saat semua nya sudah kondusif baru deh cari alternatif lain.

Me Time seperti apa sih yang bisa kita lakukan ?

1.Mengisi waktu luang seperti apa yang sesuai dengan value kamu
Gak etis dong kalau kamu butuh waktu sendiri tapi memaksakan diri atau mengikuti list dari orang lain. Cari tempat seperti apa yang bisa membuang semua beban kamu. Mungkin untuk sebagain orang Me Time cenderung dilihat seperti hal yang membuang-buang waktu namun jika kita melihat dari kacamata psikologi dan kesehatan pasti berbeda.


Gak masalah sih kalau sesekali kamu cari tempat baru untuk sekedar buat kamu lupa tentang semua masalah yang kamu hadapin kamu berhak untuk itu. Apalagi dengan sekian banyak nya problematika
yang kamu pangku setelah beberapa waktu.


2.Meditasi diri

Bukannya meditasi malah buat makin stress ya? Sebagian orang mungkin punya pemikiran seperti ini karna meditasi cenderung bersifat menyindiri dan membolak-balikkan pemikiran beda buat yang Me Time nya suka menghabiskan waktu diluar di tengah keramaian orang.tapi meditasi juga bisa jadi alat Me time kok walaupun kesannya kebanyakan orang melakukan meditasi diruangan kamu masih bisa pergi sendiri di alam sekedar merasakan angin dan duduk sendiri. Kembali lagi seperti yang dikatakan diatas apapun jenisnya cara orang melakukan Me time kembali kepada value nya masing-masing.


3.Fikirkan bahwa kamu berharga
Pernah ga sih mikir dan buat resolusi aku harus ini aku harus itu. Lalu kita mulai berusaha buat mewujudkan apa yang udah kita jadikan goals dalam hidup. Pas resolusi tadi terwujud kita mulai
ngerasa "ya ini cara kita membahagiakan diri ini Me Time kita butuh Me Time yang gimana lagi? itu gak perlu!". kata-kata itu bakal muncul kalau resolusi yang kita buat itu terwujud tapi bakal beda kejadian nya kalau ternyata hasilnya adalah kebalikan nya. Kadang ini jadi tamparan tersendiri juga sih buat Author pribadi seperti, kita terobsesi akan suatu hal dan mulai memporsi tubuh serta fikiran kita sampai lupa bahwa kita  juga manusia.Emang sih kadang banyak juga yang bilang "gapapa kali capek-capek dulu nanti kita juga yang nikmatin hasilnya"


     Namun fokus utama ketika mencapai proses itu yang sering kali kita lupa adalah ada perbedaan antara egois luar dan dalam diri. Tubuh kita egois pengen kerja dan mikir keras tentang resolusi tapi kadang kita lupa. kita juga manusia. kalau bisa curhat jari-jari dengan saraf. mereka pasti sudah bilang bahwa kami didalam ingin teriak karna tuan kami lupa kami bukan robot.Tapi kita tidak pernah memikirkan hal itu. sederhananya tidur yang cukup dan tepat waktu saja sudah menjadi hal yang sudah tidak perhitungkan lagi.


Kenapa segala sesuatunya tidak bisa dibuat balance?Kerja jalan psikilogi diri tetap dijaga.
"You know how valuable you are!The hustle&bustle of the world or the matter of taste cannot destroy it" 






    xx 
Thanku
 p.s:all image from this personal blog

Tuesday, November 24, 2020

How To Be a Positive Vibes


 

Kenapa Kita Selalu Merasa Kesulitan dan Suram?


Hi readers! It's been a while since I last blogged. Yap Akhir-akhir ini emang lagi jarang banget nulis diblog ini. Tapi bukan karena malas ya, Salah satu hal yang buat tidak sempat nulis diblog ini jadi alasan kenapa aku nulis tentang " How To Be a Positive vibes"  Barang kali ada yang termotivasi atau ya sekedar baca saja dan nambah ilmu. Intinya saling sharing aja sih 

Sebelum kita masuk ke konteks ni, Author pengen curhat sedikit. Jadi beberapa pekan terakhir ngerasa banget kejenuhan dari work from home rasa nya gundah banget dan hidup jadi gak berarti. Tapi karena faktor tersebut jadi sadar akan point-point yang bakal di sampaikan berikut. Jadi yuk baca Ulasannya sampai habis Jangan di skip jangan di skip Sesi Curhat mau lewat :) 



Apa Itu Positive Vibes


Dikutip dari Kamus berbahasa Urban yang telah diterjemahkan Positive Vibes ini di bagi menjadi beberapa point seperti : To Think Positive, Stay Positive, atau Orang yang selalu memancarkan Energi positive. Sementara Vibes bisa diartikan Getaran dari energi tadi. Buat Lebih mudah nya nih kalau Kamu translate Maksudnya adalah Lingkungan Positif.  Jadi kalau kamu ngerasa berada dilingkup atau personal yang seperti itu maka kamu tergolong seorang positive vibes.

Nah, Berbeda jika sebaliknya Jika kamu merasa hidup suram, selalu memandang suatu hal tanpa melihat sisi Boonnya Otomatis kamu tidak bisa dikatakan seorang Positive Vibes. Karena orang yang Positive Vibes tidak akan Colour Blind akan suatu hal. Dia akan merasa bahwa sebenarnya segala sesuatu itu pasti ada impact nya buat hidup.




Baca Juga : Budaya Stereotypes 





How To Be a Positive Vibes


Ada Salah Quote nih dari Zig Ziglar yang pernah mengatakan " "Positive thinking will let you do everything better for negative thinking." Artinya Jika kita selalu melihat kedepan dan positive maka segala sesuatu itu akan jauh lebih baik tidak peduli hasil nya apa. Dari pada ketika kamu melakukan sesuatu sudah negative duluan Otomatis akan ngikut buruk nya kebelakang. 

Berikut Beberapa Cara Agar menjadi orang yang yang positif : 


1. Do it from the heart


Segala sesuatu jika dilakukan dari hati pasti akan lebih baik hasil nya. Bandingkan jika kita melakukan sesuatu berdasarkan keterpaksaan semua nya akan terlihat lebih rumit dan kacau. Even kegiatan yang dilakukan itu sebenarnya bukan keinginan kita. Apakah dengan mengeluh semua nya bisa selesai? Jawabannya sudah pasti tidak, Coba deh ketika kita nih misalnya di perintahkan melakukan suatu hal tapi itu tidak sesuai dengan passion kita atau kita malas. Kita melihat kedepan dengan mengambil sisi positif nya. Seperti kenapa saya tidak coba saja toh didunia ini saya tidak hidup berdasarkan disiplin ilmu yang saya suka saja, saya hidup dengan banyak hal kenapa saya tidak coba melakukannya. Toh tidak akan merugikan apapun dan malah menguntungkan. Pemikiran jernih dan dilakukan dengan sepenuh hati seperti itu akan sangat membantu kamu dalam membuka dan membangun energi yang baik.


2. Selalu Mempelajari Dunia Baru


Well, Sejauh ini hal ini jadi pendukung tidak hanya untuk selalu positive vibes namun untuk hidup lebih produktif banget ni. Jadi Ada beberapa personal yang menganggap kalau kamu harus hidup dan menggeluti passion kamu . Ya gak salah sih sebenarnya dan itu benar tapi seperti seperti ulasan diatas kita gak hidup disatu disiplin ilmu. Menambah ilmu dengan mencoba atau sekedar baca cabang ilmu yang lain gak ada salah nya. Bayangin deh kalau sehari-hari kamu menjadi seorang yang suka melakukan hal baru cari tau banyak hal, Selain Ilmu yang kamu serap banyak hal tersebut juga bisa jadi faktor kamu membentuk kepribadian misalnya dalam ilmu ini kamu tidak belajar tentang setting boundaries pas belajar yang ini kamu paham itu apa otomatis hal tersebut akan sangat mempengaruhi hidup kamu dari berbagai sisi. Kamu juga dilatih untuk mandang satu hal dari berbagai perspektif dan lebih melihat riset dari pada koar-koar tanpa dasar saja.


3.Schedule Aktivitas Harian dan Punya Target


Dalam Buku " Getting Things Done " karya David Allen Orang yang sukses karena ia mengagendakan hidup nya. Kalau kamu hidup dengan jadwa dari pukul segini mau ngapain dan kalau target kamu tidak tercapai kamu harus buat plan apa. Aura Positive Vibes itu pasti akan terasa. Beda kalau kamu hidup cuman bermalas-malasan, mengikuti zaman tanpa tau sebenarnya zaman itu mau dibawa kemana, terlalu pasrah you're losing Times and trapped in a negative vibes deh. Dari kebanyakan orang yang tenang dan terorganisir kadang juga memunculkan spekulasi " Ah hidup seorang positive vibes pasti monoton banget " . Apa benar ? Jawabannya tentu saja tidak Hidup yang terorganisis bukan berati dia mengerjakan hal yang itu-itu saja. Mungkin terlihat demikian namun sebenarnya setiap hari mereka menemukan tantangan baru dan itu akan menjadi langkah awal dari ia mewujudkan target tersebut.


4. Mengontrol Emosional


Kenapa sih kita membenci? kenapa kita membuang waktu untuk judging? Dan lain sebagainnya.
seorang positive vibes tidak akan menghabiskan waktunya untuk hal yang demikian. Mereka lebih sibuk memperbaiki diri dan mengembangkan potensi. Dia tidak akan teriak-teriak dengan hal yang bisa buat dia capek sendiri namun impact nya tidak ada untuk dia. Semudah itu sebenarnya untuk menjauhi hal yang demikian. Karena sebenarnya semua hal baik itu Personal branding, Nilai-nilai, Hingga Dunia Virtual itu bisa di setting, Bagaimana cara mensetting masing-masing pihak lah yang menentukan akan jadi pribadi seperti apa dia, mau dibawa kemana hidupnya, apa goalsnya, dan lain-lain. To many things yang bisa kita lakukan. Relexasi misalnya tentu dengan cara pribadi masing-masing lagi. Me time menghirup udara bebas, membaca buku, dan banyak lagi dari sekedar ngerusak emosional diri. Yang bahkan bisa ngerusak tatanan lingkungan sekitar untuk menimbulkan sikap Judging without reason tadi.



5.Berfikir Positive


Hmm, dari tadi ni kita ngomongin "How to be" ya. Nah, gimana sih cara nya kalau kita sudah usaha buat menjadi postive vibes tapi faktor dan hal-hal tertentu menyurutkan kita untuk good vibes nya. Tentu saja ketika kamu udah berihtikad buat jadi seorang postive vibes kamu harus punya fikiran postive dulu . Contohnya : Ketika kamu gagal. Silahkan ambil hal baik nya dari kegagalan itu gimana cara kita menyusun strategi untuk lebih baik dipercobaan berikutnya. Sukses itu ga bisa instanst walau ada pemikiran "Bisa kok bagi orang yang punya privillege dia ga perlu usaha "  ketahuilah kalau kita tu sebenarnya tidak mengetahui banyak tentang orang kita cuman mengomentari apa yang terlihat. Dan orang gak semuanya mempublis semua kehidupan pribadinya. Intinya ya kita ga pernah tau usaha orang itu seperti apa. Kalau kamu gagal dalam kompetisi misalnya, Jadikan prinsip " Ketika kamu mengikuti kompetisi utamakan proses dan progressnya Menang itu hanya bonus dan akan kamu ingat disaat kamu menang saja. Tapi ilmu dari pengalaman tersebut bisa kamu pakai kapan pun.




Itu tadi beberapa hal yang menurut aku punya impact besar banget buat kita jadi pribadi yang lebih baik lagi tentunya bertaut dengan lingkungan yang positif. Pandemi atau hal semacam nya yang menurut kita bisa jadi penghalang untuk hidup dalam tatanan normal ya bukan penghalang selama jika pada dasarnya dalam diri pribadi seseorang itu sudah tertanam sifat yang postive. Sistem yang berubah bisa jadi challenge buat si positive vibes untuk bisa lebih kreative dan produktive.

Buat kamu yang baca tulisan ini dan tengah mencari titik dewasa atau pencarian jati diri. Bisa banget dimulai dari merubah sifat ke positive vibes dulu. Sebenarnya ada banyak faktor yang menunjukkan seseorang itu positive vibes atau tidak. Beberapa hal diatas cuma penghantar dan motivasi untuk lebih looking forward ke arah yang baik dan penghantar menuju hal baik pula.


Kalian juga bisa searching hal lain yang bisa menambah pengetahuan kalian tentang positive vibes atau mengkrontrol kepribadian kamu 

Salah satu situs yang aku rekomendasiin sih : pyschcentral(dot)com






Terimakasih sudah berkunjung. Temukan lebih banyak bacaan di  : Sharing Session





Friday, May 19, 2023

Yang Struggling Bukan Cuman Kamu!

 



Hai It's Been a While!

Jadi gimana Quarter life crisis nya? 

Baru masuk prolog aja udah ditanyain gitu ya.. Hahaha maaf, Anyway, Blog kali ini aku pengen bahas  yang santai-santai dengan bahasa yang ga formal juga. Yaa walaupun pembahasannya bakal sedikit berat. Tapi, sebelum masuk kepembahasaan aku pengen kasih beberapa quotes yang sebenarnya amat sangat relateable buat kita semua yang lagi struggling. 

"Berbuat untuk sebuah harapan, yang tidak lagi dikeluhkan tetapi diperjuangkan" - Najwa Shihab-

" The struggling of my life created empathy,  I could relate to pain, being abandoned, Having people not loving me" -Oprah Winfrey-

 "You're already acclompished the hardest part, so keep building, keep working on your self" -Najwa Zebian-

"You are a CEO of your destiny " -Anonim-


Baca Juga : Penerimaan Diri & Toxic Positivity 


Dan sebenarnya, masih banyak lagi quotes lain yang ngomongin seputar struggling, kehidupan, dan lain-lain. Tapi dari banyaknya kata-kata bijak seperti ini sadar gasih semuanya itu tertuju pada satu subjek kunci yaitu " Diri kita sendiri". Jadi, Mau serumit apapun suatu permasalahan, seberapa banyak pun yang bantu kalau kita ga bisa help ourselves, jawaban nya ya tetap gabisa.


Kita Ada diposisi struggling karena apa ?

Dalam proses berjuang, ada banyak aspek yang kita lalui. Ada yang struggling dalam hal pendidikan, ekonomi, keluarga, karir, dan banyak hal. Biasanya, cenderung orang selalu menjadikan orang lain yang sudah ditahap itu duluan,sebagai pengukur kinerja nya, Nah, Hal ini ada dua pandangan tergantung kita menyikapinya. Ada yang bisa ngambil sisi positif dengan dijadikan motivasi dan ada juga yang justru bukannya termotivasi malah hopeless sama pencapaian orang lain.

Jadi, aku pernah dengar orang ngomong yang bilang kalau " Focus on the step in front of you, Not the entire staircase" yang maksudnya perjuangan itu ibarat anak tangga, it's better buat kita untuk maju ke anak tangga yang selanjutnya, gaperlu ngeliat berapa tangga yang udah dilewatin atau berhenti sejenak buat sekedar ngomong " Oh masih banyak ya tangga nya, oh masih tinggi ya, sampai ga ya keatas, dll" Itu salah banget. Fokus dianak tangga yang bakal jadi step selanjunya kamu!

One things yang mulai aku jadiin habit baru dan menurut aku sengaruh itu sekarang adalah sering main atau sekedar diskusi online sama orang yang udah sukses duluan misal sukses dalam karir, dalam pendidikan, atau hal apapun. Dimana ketika mereka cerita aku selalu menanamkan " oh ternyata sebelum dia ada diposisi ini, dia perjuangannya ga semudah hal-hal baik yang dia Up ke publik" karna pada dasarnya siapapun pasti nge-Up hal yang bahagia nya aja dong. Karna buat apa struggling dia dibelakang jadi konsumsi publik? Jadi, keep breathing, bahwa jalan orang juga sama dengan porsi masalahnya masing-masing. Dan bisa jadi ketika dia sukses disatu bidang, tapi bidang lain kamu lebih beruntung dari dia. We never know


Baca Juga : Peer Pressure


Pada akhirnya, ini tentang kita dan diri kita sendiri

Aku tidak bisa menstreotype orang untuk pasti bisa diposisi tidak membanidngkan karena pada dasarnya manusia fitrahnya selalu " Karena ngeliat posisi dia dan orang lain" Tapi, Perlu disadari bahwa, pada akhirnya apapun yang terjadi, diperjuangkan dalam hidup at the end cuman bagaimana kita menjadi penentu  our destiny.. Kenapa kita harus peduli dengan orang mencapai titik yang mana? Toh, terkadang sekecil bidang dan titel pun maasing-masing orang berbeda.

Didalam sebuah buku yang berjudul "Welcome Home" karya nya Najwa Zebian ada satu halaman yang aku ingat  intinya dia ngomong . Kadang-kadang kita sebagai manusia terlalu menuntut untuk punya atau menunggu seseorang untuk unveil me, save me, etc. Tapi kebenaran yang harus diterima adalah orang juga sibuk menyelamatkan diri masing-masing. Tapi kabar baik nya, disaat kita ingin lepas dari struggling dengan menyelamatkan diri sendiri kita bebas mau jadi seperti apa tanpa perlu didikte orang lain. Ketika kita mengandalkan dan jadi diri kita sendiri kita ga perlu sembunyi dan  jadi kita yang apa ada nya.

Jadi, stop wasting our time buat terus terjebak dizona itu. Dan mulai berfikir praktis se-sederhana "kalau dia bisa kenapa aku engga? " Ibaratnya kalau kita makan nunggu dibuatin, dibeliin, dikasihanin orang dan lain-lain yang sama kita pasti bakal kenyang. Tapi cuman untuk melepas kenyangnya aja. Beda dengan kita yang mikirin mau makan apa, kehigenisannya, dan lain -lain plusnya kita lebih tau kadar gizi yang kita dapat padahal dua-dua nya sama. Sama-sama bikin kenyang tapi segala sesuatu yang didapat dari keluar zona  nyaman, bekerja keras dan ga stuck ditempat. Pasti ada hasilnya, mau akhirnya baik atau tidak kita minimal tau dibanding ga gerak sama sekali yang sudah pasti hasilnya nihil. Dan segala sesuatu yang didapat dengan proses pasti bakal selalu ada plus nya.

 Tetap Semangat ya !!❤

 


Image by : Mattblease-studio





Wednesday, February 23, 2022

Minimalist Lifestyle


HI READERS!LONG TIME NO VISIT ☺

Semenjak Pandemi melanda ada banyak sekali aktivitas baru yang dilakukan oleh orang-orang. Mulai dari sekedar mencari hiburan untuk mengisi kebosanan sampai alternatif baru untuk hidup new normal. Salah satu hal yang banyak dilakukan adalah kebiasaan membaca. Mulai dari buku, novel, atau memanfaatkan platform media sosial dan website. Namun, sadarkah kita pandemi juga banyak mengubah kebiasaan orang-orang salah satunya adalah mengikuti gaya hidup minimalis (minimalist lifestyle). Karna mungkin juga faktor ekonomi dan gaya hidup yang ikut mengalami pergeseran.

Tapi, Jauh sebelum itu gaya hidup minimalis juga sudah lama dikenal dan diterapkan oleh sebagian orang. Namun, cakupannya tidak seluas sekarang atau istilahnya banyak yang belum mengenal gaya hidup ini, Padahal gaya hidup minimalis adalah salah satu gaya hidup yang dianut orang-orang di negara maju seperti jepang. Gaya hidup minimalis itu apa sih sebenarnya? dan bagaimana praktek nya didalam kehidupan sehari-hari? Yuk, simak ulasan dibawah!


Pengertian Gaya Hidup Minimalis


(cc:emmaxoluise)

Gaya hidup minimalis adalah gaya hidup yang dimana para subjeck nya hanya berfokus pada hal-hal yang penting saja. Mendahulukan kebutuhan dari pada keinginan serta menghilangkan hal-hal yang tidak mendatangkan kegembiraan. Singkatnya seorang minimalis menyukai kesederhanaan, simpel, dan mempunyai tingkat minimal dari sesuatu.


Bagaimana Orang Minimalis Hidup?


Inspired by true story, Kalau bisa dibilang author mulai menerapkan pola hidup minimalis ketika tersadar bahwa benar kata pepatah " Segala sesuatu yang belebihan itu tidak baik" . Hidup minimalis dimulai dari hal-hal kecil seperti menggunakan produk sampai habis sesuai dengan kampanye dari komunitas minimalis sendiri yakni hastag #pakaisampaihabis mulai dari produk-produk skincare, makeup, dan juga produk rumah tangga lainnya. 

Yang kedua adalah, Menahan diri untuk tidak membeli hal-hal yang sebenarnya kita tidak terlalu perlu misalnya tidak menutup kemungkinan perempuan atau laki-laki beli barang hanya karna sedang trend, lucu, apalagi hanya sekedar buat gengsi-gengsian. Itu sebaiknya segera dibuang kalau teman-teman semua masih punya kebiasaan tersebut mulai buat diubah. Perlu diingat orang minimalis bukan karna pelit atau tidak cukup income loh, Namun penerapan dan prinsip hidupnya memang seperti itu. Kalau ada yang bilang " you only live once, senangin diri!". Padahal memaknai hidup yang hanya sekali itu ya itu bagaimana kita merasa cukup. Karna kepuasan itu tidak ada batasnya.

Orang minimalis biasanya tidak punya banyak barang, organize, sort, dan rapi. Kalau dari author sendiri biasanya membiasakan bangun pagi wajib beres-beres rumah terutama kamar kalau ga ya gatenang, Dan sekali seminggu biasanya suka sort buku-buku, pakaian, dan lain-lain yang sudah tidak terpakai (masih layak pakai) nantinya sebagian bakal didonasikan. Sekarang ada banyak sekali tempat-tempat donasi buku dan pakaian atau buat teman-teman yang suka preloved juga bisa. Gunanya apa? Orang minimalis suka space yang terorganisir, rapi, dan bisa dibilang phobic terhadap barang-barang yang banyak. Makanya ada istilah rumah minimalis. Nah, kebanyakan bangunannya pasti sederhana dan multifungsi kan.

Selain hal-hal diatas sebenarnya ada banyak gaya hidup minimalis yang dipakai masing-masing orang. Tapi ya gambaran umumnya seperti itu. Seorang minimalis menganggap sederhana dan hemat adalah kebutuhan dari mereka bukan keras terhadap diri sendiri. Tapi karna manfaatnya memang memberikan dampak yang luar biasa dan mengarahkan kita kepada lingkup positif. Mau tahu manfaat lainnya? Eits, Sebelum itu bagaimana cara kita harus masuk lingkungan positif ya? Yuk baca link dibawah :


Manfaat Menjadi Seorang Minimalis


Perlu diketahui, Kenapa sih orang di negara maju yang jelas-jelas mempunyai pendapatan yang layak justru kebanyakan memilih hidup sebagai seorang minimalis? Di Jepang orang memaki prinsip " Less is more" Itulah mengapa kebanyak orang jepang tinggal di flat yang kecil dan tidak punya banyak barang di rumah nya. mereka menganggap waktu yang digunakan untuk bersih-bersih lebih sedikit serta tidak membuat mereka capek batin dengan mengikuti gaya hedonis. Hal yang sama juga dapat kita lihat di Belanda. Rumah-rumah di belanda cenderung kecil dan muat untuk beberapa orang saja. Mereka lebih suka menghabiskan pagi dengan sederhana dan menikmati alam.

Setelah menjadi seorang minimalis author setuju dengan pendapat orang jepang yang mengatakan sederhana membuat jiwa tenang. Walaupun sebagai seorang bibliomania (istilah pecinta buku). Author lebih memilih untuk sekarang, mendonasikan buku-buku yang dipunya begitupun dengan men-sort barang-barang di lemari pakaian dan yang paling penting beli barang ketika benar-benar butuh saja.

Selain itu kita juga ikut berkampanye dalam pendauran dan penanggulangan sampah. Karna use less product dan menyumbangkan nya untuk mengurangi produksi baru terutama terhadap produk-produk yang tidak ramah lingkungan. Ya, walaupun terkadang ada diwaktu tertentu ingin hidup non minimalis . Tapi secara tidak langsung kita ikut menyumbang dalam stop konsumerisme dengan sedikit barang dan sampah . atau singkatnya mengurangi jumlah sebagai prinsipnya.

Nah, itu tadi beberapa hal tentang minimalist lifstyle yang dapat teman-teman ketahui. Sekarang sudah banyak organisasi dan komunitas yang sama loh contohnya seperti sustanation dan lain-lain.


#lyfewithless

another blog : Click
connect with me : On pinterest
                              On LINKedin


Drop your experience & positve comment below ↓↓





 

Slow Life It's Okay!

  It's been a long longg time!! Well, Ditengah banyaknya kehidupan dewasa yang rumit dan sedikit memeras otak, tenaga, dan juga finansia...