Search This Blog

Monday, April 29, 2024

Slow Life It's Okay!

 



It's been a long longg time!!
Well, Ditengah banyaknya kehidupan dewasa yang rumit dan sedikit memeras otak, tenaga, dan juga finansial. Kali ini alih-alih membahas fast living yang bahkan sekarang jadi tuntutan zaman, Aku kali ini pengen bahas antonim nya yaitu slow living. yapp, Pembahasan ini pasti lagi relate banget buat gen Z sekarang. Termasuk aku yang bahkan lebih cenderung buat fast living. Makin kesini makin tersadar kalau ternyata slow life itu ga seburuk itu ya. Slow life it's okay !

Sebenarnya jauh sebelum ini, Aku udah cukup banyak banget bahas soal social issues yang lagi happening banget dimasyarakat. Ya bukan nya apa-apa sih karena enak aja buat dibahas. Dan tentunya mungkin diantara teman-teman disini males baca tulisan yang panjang, Aku sebisa mungkin bakal bahas soal slow living sesingkat mungkin. 



Slow Living, Defenisi dan Penerapan


Kalau kita bahas defenisi Slow living sesuai dengan namanya gaya hidup ini cenderung menganut mindset untuk lebih santai, sederhana, dan lebih leluasa dengan catatan ada maknanya. Dizaman sekarang orang suka salah paham dengan gaya hidup yang satu ini. Ada yang bilang malas lah, terlalu hopeless dan lain-lain. Padahal slow living itu bukan seperti itu loh. 

Kalau Aku pribadi suka bilang kalau gaya hidup yang satu ini cenderung mengarah ke minimalis dan tidak terlalu terobesesi akan sesuatu atau bisa dibilang take it flow! Salah satu hal kenapa aku bahas ini adalah karena aku pribadi termasuk korban dari gaya hidup fast living. Dimana segala sesuatunya pengen cepat, terlalu ambis. dan walhasil yang aku dapat cuman kepuasan sementara.

Selama menjalani hidup sebagai seorang fast, Aku tersadar akan suatu hal kalau fast succses ternyata membangun sebuah ego, dan tanpa disadari Aku jadi terbentuk untuk menjadi pribadi yang tidak suka akan penolakan. Dan yang paling bikin aku sadar bahwa aku tidak benar-benar menikmati apa yang Aku usahakan mulai dari jadi sakit, kehilangan beberapa moment dalam hidup dan yang paling menonjol adalah munculnya beberapa ego.

Pengalaman hidup lagi-lagi menjadi salah satu hal yang amat sangat menyadarkan Aku. Makanya ga heran banyak remaja-remaja sekarang yang terkena gangguan mental. Slow living ternyata adalah pilihan yang tepat Alih-alih berusaha mencapai sesuatu dengan cepat, kamu akan lebih didorong untuk fokus pada masa sekarang, diri sendiri, dan kualitas hubungan yang terjalin dengan orang sekitar.

"Slow living is not about living your life in slow motion; it’s about doing everything at the right speed and pacing instead of rushing. By that same logic, slow living is not about losing time by going slowly; it’s about gaining time by doing the things that are most important to you.”

-Kayleigh Dray- 
Slow living menjadikan hidup dan semua tuntutannya sebagai sebuah hal yang ternyata biasa saja. Makin kesin, Aku makin sadar ternyata hidup gaharus selalu direncanakan. I mean bukan berarti kita tidak punya tujuan. Tapi lebih memangkas ambisi dan yang penting konsisten dengan apa yang dikerjakan. Dengan lebih menyederhanakan hidup sekarang aku benar-benar menikmati apa yang Aku jalani sekarang. Ingin belajar apa, memperbaiki hubungan dengan semua orang dan kasih sedikit waktu diri untuk relax dan mengkasihani diri. Ternayata kengininan-keinginan itu juga terealisasi satu persatu tanpa harus ngebut. 

Hidup dengan banyak list pun sebenarnya penting, Karena kita tidak selalu ingin menjadi manusia yang biasa saja. namun, yang harus digaris bawahi adalah proses untuk mencapai semua hal tadi. Selalu ingat semua orang punya garis start nya masing-masing. Yang paling penting adalah kamu dan apa yang akan membantuk kamu.


Thanks For Visiting !

More blog : Click..
Source Image : Starry Night

Sunday, January 14, 2024

Selalu Ada Hal Baik Dalam Proses Yang Kamu Lalui

 
Hai..

Kalau kamu memutuskan untuk membuka link ini, pasti ada beberapa hal yang ingin kamu dengar, yang entah sekedar membaca atau butuh affirmasi terhadap apa yang kamu lalui saat ini. Sebelum itu percayalah, sejauh ini kamu sudah sangat hebat tidak peduli, apapun proses yang kamu hadapi sampai saat ini. Susah ya? atau ada rasa cemas melihat proses teman-teman yang mungkin jauh diatas kamu? atau capek dengan proses kamu yang dirasa tidak ada apa-apanya. 

Tenang perasaan ini amat sangat wajar kamu rasakan, bahkan mereka yang sudah ditahap setingkat dari kamu sejatinya masih terus berusaha dan upgrade diri loh, Karena yaa begitulah hidup selalu ingin progress dan progress. Tapi sedikit yang membahas sebuah proses. Pengennya yang dingat proses pas rencana dan tujuan yang dinyatakan sukses saja, padahal setiap proses itu selalu punya hal-hal baru loh. Kita bahas sama-sama yuk...

Kenapa Orang Selalu Membahas " Apa Yang Diperleh"?

Dalam sebuah buku yang berjudul Filosofi teras karya Henry Menampiring, ada sebuah kutipan yang mengatakan bahwa " Disinilah pentingnya memahami bahwa kendali bukan hanya soal kita " Memperoleh" tetapi juga "Mempertahankan". Memang benar adanya setap proses yang kita lakukan pasti punya tujuan untuk dicapai (berhasil). Jika sesuatu tersebut ternyata tidak terealisasikan kita menjadi stress, depresi, dan juga putus asa. Padahal tahukah kamu kegagalan memberikan banyak sekali pengalaman dan pelajaran baru yang pastinya tidak akan kita temukan disaat kita langsung sukses. 

Dunia seolah mendoktrin agar kita bergerak cepat. Semua tampak sibuk, Tapi percayalah sistem tersebut tdak akan berpengaruh jika kita memutuskan untuk berjalan pelan. Kita dapat mengetahui bagaimana keseimbangan hidup dapat diperoleh. Rute yang kita tempuh dengan menggunakan sepeda memang akan sangat melelahkan dan lamban sampai ketujuan. Tapi dengan sepeda tadi kita bisa menghargai diri, paham akan lelah dan banyaknya hal baru yang kita lihat diperjalanan. Hasilnya sama tujuan dengan yang menggunakan mobil yaitu tujuan sampai tidak ada bedanya.

Baca Juga : Kita Tumbuh

Standar Itu Kita Yang Ciptakan

Ketika kita fokus menjadikan orang lain sebagai pembanding, kenapa dia keren, dia seolah mudah mencapai tujuan, dan lain-lain yang membuat spekulasi negatif sehingga anxiety menghinggapi diri, pernahkah kita berfikir tentang apa saja yang orang lain sudah lakukan dan apa beda perjuangan nya dengan yang sedang kita lakukan? atau kenapa saya harus susah-susah berfikir menjadi patokan untuk standarisasi yang saya inginkan? Percayalah musuh tebesar dan masalah besar yang kita buat adalah bergelut dengan diri sendiri. Ego, Prasangka, Malas, Pesimis dan lain-lain adalah faktor yang kita ciptakan sendiri.

Role model yang kamu jadikan sebagai standar tidak masalah dijadikan sebagai motivasi. Tapi ini hidupmu. Kamu yang mempertahankankan baik dan buruknya. Tidak peduli kamu menang atau kalah semua tetap sama. Bumi tetap berganti siang dan malam, hidup masih terus berlanjut, senang dan sedih datang silih berganti tidak peduli kamu sedang difase yang mana . Belajarlah untuk bisa menormalisasi hal-hal tersebut.

Berat memang menjalani hari yang serba cepat, semua berlomba dalam kapitalisasi yang pun diciptakan orang. Nikmati saja, jatuh, bangkit, dan jalani. Turunkan ego diri dan sadar semua sedang berjuang dijalan nya masing-masing. Ketika orang berusaha untuk terus memperbaiki diri dan progress hidup belajarlah hal-hal baru dari mereka. Kita tidak bisa memilih ingin berada disituasi yang mana. Tapi cara dan sikap kita terhadap situasi tersebut bisa. 

Tulisan ini mungkin singkat...

Tapi Yakin dan percaya hal ini harus kamu dengar hari ini, tidak peduli kamu sedang berada disituasi yang mana. Kamu hebat dengan standar dan porsi yang kamu pilih. tetap semangat ya. Jalan yang kamu tempuh tidak harus sama. kamu CEO Hidupmu.

Baca Selengkapnya...

Source Image By Premium.vector


Let`s Connect With Minps :

Instagram

LinkedIn

Pinterest

Slow Life It's Okay!

  It's been a long longg time!! Well, Ditengah banyaknya kehidupan dewasa yang rumit dan sedikit memeras otak, tenaga, dan juga finansia...